Impor beras untuk memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah: Bapanas

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa keputusan pemerintah untuk mengimpor beras adalah alternatif pahit yang harus diambil untuk memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). “Sesuai dengan tugas Bapanas kepada Badan Urusan Logistik Negara (Bulog), stok CBP minimum yang aman di Bulog adalah satu juta ton. Kami juga menggunakan beras impor untuk memperkuat stok CBP,” ujarnya di Jakarta pada hari Selasa.

Adi menjelaskan bahwa mandat untuk Bulog mengimpor dua juta ton beras pada tahun 2024 harus dilakukan dalam kondisi produksi beras Indonesia yang menurun akibat fenomena El Nino. “Kita tahu bahwa kondisi produksi beras nasional menurun akibat dampak perubahan iklim dan El Nino. Kami mengalami dampaknya beberapa bulan setelahnya, sehingga pada awal tahun 2024, terdapat defisit dalam neraca beras bulanan,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa Indonesia akan mencatat defisit beras pada periode Januari-Februari 2024, dengan total defisit sebesar 2,83 juta ton. Defisit pada bulan Januari diperkirakan mencapai 1,61 juta ton, sedangkan pada bulan Februari diperkirakan mencapai 1,22 juta ton.

Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan harga beras, sehingga langkah pencegahan yang diperlukan harus diambil. Adi menegaskan bahwa lembaganya terus berupaya menjaga keseimbangan harga beras pada tingkat petani, produsen, dan konsumen.

Ia juga menjamin bahwa impor beras tidak akan secara signifikan mempengaruhi harga komoditas tersebut pada tingkat petani. “Jika nantinya Kementerian Pertanian mampu mewujudkan produksi beras di atas 2,5 juta ton dalam satu bulan, kami harap harga beras akan mulai menurun,” katanya.

Salah satu indikator tidak adanya penurunan signifikan harga beras akibat impor beras adalah indeks Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) yang mengalami perubahan positif sepanjang tahun 2023. BPS mencatat bahwa NTPP pada Desember 2023 berada di angka 114,24, lebih tinggi dari 113,92 yang tercatat pada November 2023. NTPP pada Desember 2023 juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan 101,71 yang tercatat pada Desember 2022.

MEMBACA  Uji kelayakan dan kepatutan untuk para profesional keuangan ditemukan kurangTes yang tepat dan sesuai untuk para profesional keuangan ditemukan kurang

Berita terkait: Akan berusaha memperpanjang program bantuan pangan hingga Juni: Widodo

Berita terkait: Jokowi yakin bantuan El Nino membantu meningkatkan daya beli

Berita terkait: Pemerintah mendistribusikan bantuan tunai El Nino pada Nov-Dec: Menteri

Terjemahan: Kuntum Khaira, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024