Tangerang, Banten (ANTARA) – Direktorat Jenderal Imigrasi telah menambahkan 78 gerbang otomatis baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, untuk meningkatkan layanan imigrasi bagi penumpang, kata seorang pejabat pada hari Rabu.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengatakan bahwa gerbang otomatis baru – yang mirip dengan yang digunakan oleh Bandara Hamad di Qatar – telah dipasang di dua terminal.
Lima puluh dua gerbang otomatis kedatangan dan 16 gerbang otomatis keberangkatan telah dipasang di Terminal 3, katanya.
Sebanyak 10 gerbang otomatis baru telah dipasang di Terminal 2, dan lima gerbang otomatis telah dipasang di terminal kedatangan dan keberangkatan masing-masing.
“Gerbang otomatis ini dapat digunakan baik oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Mereka juga mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah dengan Border Control Management (BCM), yang mendukung pengawasan imigrasi di perlintasan,” kata Karim.
Katanya, untuk mengakses gerbang otomatis, warga negara asing akan diwajibkan memiliki paspor elektronik dan visa, baik visa on arrival elektronik (e-VoA) maupun visa elektronik (e-Visa), yang harus diserahkan di halaman web imigrasi (evisa.imigrasi.go.id).
Sementara itu, warga negara asing dari 10 negara ASEAN bebas visa akan diwajibkan mendaftar melalui aplikasi BVK di halaman web untuk menggunakan gerbang otomatis.
“Warga asing juga dapat memindai barcode yang disediakan di Bandara Soekarno-Hatta dan mendaftar melalui tautan yang disediakan untuk dapat melewati menggunakan gerbang otomatis,” katanya.
Di antara warga negara Indonesia, layanan gerbang otomatis dapat digunakan oleh pemegang paspor elektronik dan paspor non-elektronik.
Karim menyarankan penumpang yang ingin menggunakan gerbang otomatis untuk menunjukkan wajah mereka secara penuh di gerbang.
Aksesoris seperti topi atau masker yang menutupi wajah harus dilepas terlebih dahulu.
Setelah memindai halaman biodata paspor penumpang, gerbang otomatis akan memindai wajah mereka.
“Gerbang otomatis akan terbuka jika tidak ada informasi mencurigakan,” katanya.
Berita terkait: Bandara Indonesia siaga tinggi untuk mencegah masuknya COVID-19
Berita terkait: AP II menerapkan digitalisasi operasional di bandara Soekarno-Hatta