IKN: Kementerian melakukan uji fisik kereta api otonom tanpa rel

Pusat Uji Coba Kereta Api Kementerian Perhubungan melakukan uji fisik kereta Autonomous Rail Transit (ART) tanpa rel di ibu kota baru Indonesia (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

“Uji fisik hari ini difokuskan pada beberapa aspek tertentu. Kami berencana untuk melakukan uji jalan yang lebih komprehensif,” kata salah satu penguji dari tim, P. Sinaga, di sini, Senin.

Deputi transformasi hijau dan digital Otoritas IKN (OIKN), Mohammed Ali Berawi, mengatakan bahwa dua set kereta akan diuji dalam proses konsep bukti (PoC) ART.

Satu set kereta (3 gerbong) saat ini berada di Nusantara dan satu lagi sedang menjalani proses impor sementara di Pelabuhan Kariangau Balikpapan.

“Keseluruhan konsep bukti (PoC) ditargetkan akan dilakukan pada 10 Agustus (2024) setelah kereta telah diperiksa kelayakannya oleh tim teknis Kementerian Perhubungan,” informasi Berawi.

Pengujian kereta otonom tanpa rel pertama pada hari Senin selesai sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Inspeksi terhadap kereta yang diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang Co meliputi mesin, badan kereta, roda, dan interior.

Kereta otonom dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tanggal 17 Agustus. Nusantara diharapkan menjadi kota pelopor dengan teknologi transportasi masa depan yang canggih dan efisien.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Adward Skenda Putra, mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan berencana membangun jalur kereta yang menghubungkan kota Balikpapan dengan IKN, terutama dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kereta otonom merupakan hasil kerjasama dengan China Railway Construction Corporation Limited (CRCC). Kereta tersebut telah dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kereta ART memiliki tiga gerbong dengan kapasitas total 200 penumpang.

MEMBACA  Kereta Maya di Meksiko dapat memakan biaya $30 miliar dan menarik 5% penumpang.

Hal ini ditenagai oleh listrik dan tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga ramah lingkungan.

Sumadi mengatakan ia berharap kereta otonom ini dapat menjadi ikon transportasi di IKN dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi serupa.

“Dengan keunggulannya yang tidak memerlukan rel, kereta ini memiliki potensi besar untuk diimplementasikan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang,” tambahnya.

Berita terkait: Jalan Poros Nasional bisa digunakan untuk uji coba ART: satgas

Berita terkait: Autonomous Rail Transit dapat menjadi ikon transportasi di Nusantara: pemerintah

Penerjemah: Ahmad Rifandi, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024