Ijazah Palsu Bisa Dipidana? Ini Ancaman Hukum Menurut KUHP


loading…

Polemik ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berlanjut. Foto/SindoNews TV

JAKARTA – Pertanyaan soal apakah ijazah palsu bisa dipidana sering muncul karena banyaknya kasus pemalsuan dokumen pendidikan. Jawabanya jelas: baik yang bikin ijazah palsu ataupun yang pake, bisa kena hukuman yang berat.

### **Dasar Hukum Pemalsuan Ijazah**

Berdasarkan Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), membuat atau menggunakan surat palsu, termasuk ijazah, dengan tujuan untuk cari untung sendiri atau buat rugiin orang lain, bisa dihukum penjara maksimal enam tahun. Pemalsuan ijazah bukan cuma pelanggaran etika, tapi juga tindak pidana serius.

Baca juga: Emang Boleh Foto Ijazah Pakai Kacamata? Yuk, Simak Penjelasannya

Selain KUHP, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga ngasih sanksi buat yang pake ijazah palsu. Kalau ada orang yang pake ijazah palsu buat dapet keuntungan, mereka bisa dihukum penjara dan/atau denda yang bisa sampe ratusan juta rupiah, sesuai Pasal 67 Ayat (1). Jadi, ancaman hukumnya nggak cuma buat pembuatnya, tapi juga buat yang memanfaatkanya.

### **Ancaman Pidana dan Denda**

**1. Pembuat Ijazah Palsu**
KUHP Baru (UU Nomor 1 Tahun 2023) yang bakal berlaku penuh tahun 2026, juga ngatur tentang penipuan dokumen. Baik yang bikin maupun yang pake ijazah palsu sama-sama menghadapi hukuman yang bisa lebih berat kalau terbukti merugikan banyak orang atau melibatkan institusi pendidikan.

Pemalsuan ijazah bukanlah hal baru di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, polisi udah bongkar sindikat yang jual ijazah palsu dengan harga tertentu. Caranya macam-macam, dari “jalur cepat” buat dapet gelar sampe jual ijazah online. Sayangnya, meski risikonya gede, masih aja banyak yang tergiur.

MEMBACA  Live Streaming Seahawks vs. Falcons: Cara Menonton NFL Week 7 Online Hari Ini

**2. Pengguna Ijazah Palsu**
Pake ijazah palsu dampaknya besar banget. Bisa ngerusak dunia pendidikan, dan perusahaan yang salah rekrut karyawan bisa rugi besar. Makanya, orang-orang dihimbau buat hati-hati dan jangan tergoda sama tawaran ijazah “instan”.

**3. Sanksi Tambahan**
Selain hukuman penjara, pelaku pemalsuan dan pengguna ijazah palsu bisa kena denda ratusan juta rupiah, bahkan tuntutan ganti rugi. Kalau pelanggarannya dilakukan secara sistematis, bukan cuma individu tapi organisasinya juga bisa kena sanksi administratif, dicabut izin operasionalnya, atau dibubarkan.

Kesimpulanya, ijazah palsu jelas-jelas tindak pidana. Baik pembuat maupun penggunanya siap-siap aja menghadapi hukuman penjara sampe enam tahun dan denda yang besar. Ijazah itu nggak cuma selembar kertas, tapi bukti perjuangan dan kualitas pendidikan. Jadi, integritas harus selalu diutamakan dalam segala hal, termasuk pendidikan.

M/G Tasya Rosmalina

(cip)