"IEU CEPA Bisa Tingkatkan Ekspor hingga 50% dalam Tiga Tahun: Hartarto"

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) dapat meningkatkan ekspor nasional hingga 50 persen dalam tiga tahun ke depan.

Menurut menteri, kenaikan ini akan membuat kinerja ekspor Indonesia setara dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.

"Kami menginformasikan kepada industri ekspor ke Eropa dan berharap bisa menaikkan ekspor sebesar 50 persen dalam tiga tahun, agar setara dengan Vietnam atau Malaysia," ujarnya dalam konferensi pers pada Jumat.

Ia menyebut target ini realistis karena IEU CEPA akan menurunkan tarif impor UE untuk beberapa komoditas unggulan Indonesia.

Saat ini, tarif ekspor untuk produk seperti tekstil dan perikanan ke Uni Eropa masih sekitar 8–12 persen. Melalui IEU CEPA, tarif ini ditargetkan turun menjadi nol persen.

Hartarto mendorong pelaku industri tekstil dan garmen dalam negeri untuk menjalin komunikasi dengan mitra dagang di Eropa guna memanfaatkan kesempatan ini.

Selain tekstil, sektor perikanan juga bisa bersaing di tingkat global, mengingat potensi maritim Indonesia yang besar, tambahnya.

Hartarto menegaskan Indonesia tidak takut bersaing dengan Eropa di sektor otomotif, yang juga menjadi bagian negosiasi IEU CEPA. Pemerintah akan terus mendorong terciptanya level playing field bagi pelaku dalam negeri.

Ia juga menyoroti masuknya minyak sawit (CPO) dalam lingkup IEU CEPA, setelah sebelumnya dikeluarkan.

"Minyak sawit masuk dalam perjanjian. Ini kemajuan besar dan akan mendapat fasilitas untuk segera dimanfaatkan. Minyak sawit akan dibedakan antara food grade dan bahan bakar," jelasnya.

Menanggapi kekhawatiran soal hambatan non-tarif seperti EU Deforestation Regulation (EUDR), menteri mengatakan pemerintah Indonesia meminta penguatan mitigasi regulasi tersebut dalam salah satu bab IEU CEPA tentang keberlanjutan perdagangan.

MEMBACA  Warren Buffett menawarkan pelajaran tentang berinvestasi dalam surat tahunan Berkshire Hathaway-nya.

"Kami berharap hambatan non-tarif bisa dikurangi. Dibutuhkan standar yang lebih jelas nanti ada bagian perjanjian terkait keberlanjutan perdagangan, termasuk sawit, di mana kami minta mitigasi EUDR diperkuat," paparnya.

Berita terkait: IEU-CEPA masuk tahap akhir setelah sembilan tahun: Indonesia
Berita terkait: IEU-CEPA solusi strategis hadapi gejolak global: wakil menteri

Penerjemah: Bayu Saputra, Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025