Jakarta (ANTARA) – Semua titik panas di Provinsi Riau telah dipadamkan melalui hujan buatan yang dihasilkan dari operasi modifikasi cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Hingga Jumat pagi (25 Juli), semua titik panas dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi telah padam,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta pada Sabtu.
Upaya modifikasi cuaca dilakukan secara intensif dengan menabur awan potensi hujan di wilayah prioritas yang terdampak kebakaran hutan dan lahan, termasuk Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir, dimulai sejak 21 Juli.
Selama empat hari operasi, BMKG mencatat 23 kali penerbangan dan menggunakan 20,8 ton natrium klorida (NaCl) di langit Riau.
Karnawati menjelaskan bahwa metode ini terbukti efektif mengurangi titik panas dan mempercepat pemadaman api di daerah yang sulit dijangkau oleh operasi darat.
Dampak positif hujan buatan juga terlihat di luar zona target utama. Di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, tercatat hujan sedang akibat operasi modifikasi cuaca.
BMKG memastikan operasi ini akan dilanjutkan di daerah berisiko tinggi lainnya untuk menjaga kendali selama musim kemarau.
Berita terkait: Kapolri akan inspeksi titik panas kebakaran di Riau
Berita terkait: BMKG catat 294 titik panas di Riau; terbanyak di Rokan Hilir
Berita terkait: 1.060 perusahaan siap cegah kebakaran lahan: Menteri
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025