Hati-hati dengan ‘Burnout’ di Tempat Kerja

Kamis, 12 September 2024 – 23:07 WIB

Jakarta, VIVA – Gaya hidup sedentari (tidak banyak bergerak) sangat erat kaitannya dengan para pekerja kantoran, dan mungkin belum banyak disadari bahwa kebiasaan tersebut memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Baca Juga :

Masyarakat Diajak Lari yang Tidak Biasa

Melihat tren tersebut, Garmin ingin menggugah pekerja kantoran yang erat hubungannya dengan gaya hidup sedentari menjadi pejuang kesehatan atau kesejahteraan.

Sudah saatnya untuk membalikkan tren ini dengan memprioritaskan kesehatan fisik dan mental agar lebih produktif.

Baca Juga :

Menemukan Cara Baru untuk Bergerak

\”Kami menyadari bahwa pekerja kantoran menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan waktu mereka setelah jam kerja. Mereka harus mengalokasikan waktu untuk berolahraga, bersosialisasi, dan memastikan mereka mendapatkan tidur yang cukup,\” kata Chandrawidhi Desideriani, Marcomm Senior Manager Garmin Indonesia.

Pola hidup sedentari jika tidak diatasi lama-kelamaan dapat memicu burnout pada pekerja kantoran. Burnout merupakan istilah psikologi yang mengacu pada keadaan kelelahan kerja yang ditandai dengan stres terhadap pekerjaan yang intens dan berkepanjangan sehingga merasa lelah dan terperangkap dalam pekerjaannya.

Baca Juga :

Ternyata Ibu Rumah Tangga Berisiko Lebih Tinggi Alami Stress Dibanding Wanita Pekerja

Burnout pada akhirnya dapat memicu terjadinya penurunan kinerja, dan dampak negatif lainnya terhadap individu maupun organisasi.

Kondisi burnout pada perempuan yang bekerja akan lebih rentan terjadi, terutama yang memiliki peran ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga.

Hal ini diperkuat dari studi yang dilakukan oleh Future Forum, di mana 46 persen wanita mengaku mengalami burnout dibanding pria. Semakin muda usia maka semakin besar kemungkinan mengalami burnout.

\”Sebanyak 48 persen pekerja di bawah usia 30 tahun bilang kalau mereka merasa kelelahan di tempat kerja dibandingkan dengan 40 persen pekerja berusia 30 tahun ke atas,\” jelas Chandrawidhi.

MEMBACA  Indonesia menegaskan dukungan yang teguh untuk kemerdekaan Palestina

Untuk itu, Garmin menawarkan perangkat yang melacak berbagai aspek kesehatan dan kebugaran, memberikan wawasan berharga untuk mengoptimalkan kinerja dan kesejahteraan secara keseluruhan. Fitur utama yang dimiliki Garmin sebagai pendukung kebugaran meliputi:

1.   Hydration Tracker: Membantu pengguna tetap terhidrasi dengan memantau asupan cairan dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi.
2.   Move Alerts: Mendorong pengguna untuk tetap aktif sepanjang hari dengan memberikan pengingat lembut untuk bergerak.
3.  Stress Score: Menawarkan wawasan tentang tingkat stres, memungkinkan pengguna untuk mengelola kesejahteraan mereka secara efektif.
4.   Body Battery: Melacak tingkat energi sepanjang hari, membantu pengguna mengoptimalkan istirahat dan aktivitas.
5.    Sleep Score: Menyediakan data tidur terperinci, memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur.
6.  Women’s Health: Menawarkan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan wanita, termasuk pelacakan siklus menstruasi dan kehamilan.

Sebagai dukungan menjadi pejuang

kesejahteraan

, Garmin memberikan diskon spesial untuk Venu 3 dan Venu 3S yang memiliki harga normal Rp8 juta menjadi Rp6,5 jutaan selama periode promosi 13-22 September 2024.

Halaman Selanjutnya

Hal ini diperkuat dari studi yang dilakukan oleh Future Forum, di mana 46 persen wanita mengaku mengalami burnout dibanding pria. Semakin muda usia maka semakin besar kemungkinan mengalami burnout.