Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan optimisme bahwa jumlah kedatangan wisatawan internasional ke Indonesia pada tahun 2024 akan melebihi target sebesar 14,3 juta dan melampaui 16,1 juta. “Meskipun target yang telah diumumkan adalah 14,3 juta sebagai batas atas, saya mendorong tim saya untuk dapat melampaui angka sebelum pandemi sebesar 16,1 juta. Itu merupakan rekor tertinggi,” ujarnya kepada pers di sini pada hari Kamis.
Uno menjelaskan bahwa pencapaian angka tersebut memungkinkan mengingat Indonesia mencatat 11,7 juta kedatangan wisatawan internasional pada tahun 2023. Dia menyoroti bahwa Indonesia berhasil menyelesaikan Pemilihan Umum 2024 dengan lancar dan damai. Hal ini, katanya, menjadi salah satu alasan di balik peningkatan jumlah kedatangan wisatawan asing di negara ini yang relatif baik.
“Alhamdulillah, sektor pariwisata telah bangkit dan perlambatan yang kita takuti tidak terjadi… Saya baru saja memeriksa data, jumlah kedatangan wisatawan ke Jakarta dan Bali meningkat,” tambahnya.
Menurut menteri, Indonesia memiliki daya tarik yang kuat untuk menarik komunitas internasional ke negara ini. “Kita bersyukur memiliki produk pariwisata yang berkualitas dan memiliki aspek keberlanjutan. Oleh karena itu, minat tinggi terhadap pariwisata hijau, pariwisata berbasis alam, dan pariwisata budaya,” katanya.
Pada 26 Februari 2024, Uno menetapkan target peredaran uang di sektor pariwisata sebesar Rp3 ribu triliun untuk tahun ini, dengan rentang target perjalanan wisata domestik ditetapkan antara 1,25 miliar hingga 1,5 miliar.
Sementara itu, transaksi produk ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.187 miliar. “Untuk mencapai target tersebut, diperlukan langkah-langkah adaptasi, kolaborasi, dan inovasi,” katanya.
Dia menegaskan pentingnya terobosan dari pemerintah daerah – pemerintah kabupaten dan kota – untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Uno kemudian mencantumkan beberapa langkah untuk mencapai hal ini, termasuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas objek wisata, mengkurasi acara regional berkualitas, mengembangkan pola perjalanan yang mencakup destinasi wisata, dan mempromosikan pariwisata regional secara masif.