Jakarta (ANTARA) – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengungkapkan harapannya bahwa petinju asal Papua, Giesler Ap, yang baru saja memenangkan kejuaraan WBC Asia, akan menginspirasi para pemuda untuk lebih banyak terlibat dalam tinju.
“Selamat atas kemenangan sabuk kejuaraan kelas super middleweight untuk WBC Continental Asia. Saya berharap ini akan membangkitkan minat yang lebih besar di kalangan penggemar tinju di negara ini,” kata Ariotedjo di sini pada hari Rabu.
Giesler meraih gelar super middleweight WBC Continental Asia di kelas 76 kilogram setelah mengalahkan petinju asal Thailand, Rattakorn Tassaworn, di World Siam Stadium di Bangkok, Thailand, pada 29 Maret 2025.
Ariotedjo mengatakan bahwa pemerintah akan mendukung usaha-usaha masa depan Giesler melalui Badan Pengelola Dana Usaha Kementerian Pemuda dan Olahraga (LPDUK) setelah ia menyelesaikan kejuaraan World Professional Boxing Federation (WPBF) pada bulan Juli tahun ini.
Dengan kerja sama ini, jelasnya, akan memungkinkan untuk menyelenggarakan acara Holywings Sport Show (HSS) dan Byon Combat di tempat olahraga yang digunakan selama Pekan Olahraga Nasional Papua pada tahun 2021.
Sementara itu, Geisler, yang memiliki julukan “Raja Papua,” mengatakan bahwa sebagai orang Papua, ia telah berhasil mewakili Indonesia di panggung internasional, selain petinju Indonesia profesional lainnya yang juga berjuang untuk membawa kehormatan pada bendera Merah Putih.
Ia mengatakan bahwa ia berharap prestasinya akan mendorong generasi muda untuk terus mengejar olahraga tersebut dan bertujuan untuk pencapaian dunia lainnya di masa depan.
“Saya berharap ini dapat menjadi motivasi bagi pemuda di Indonesia, khususnya di Papua, untuk memiliki semangat dan tekad untuk memajukan tinju kita,” tambahnya.
Giesler mengatakan bahwa setelah memenangkan kejuaraan WBC Asia, ia sedang mempersiapkan diri untuk tantangan yang lebih besar pada kejuaraan dunia WPBF pada bulan Juli.
Berita terkait: Dewan Tinju Indonesia diresmikan secara resmi
Berita terkait: MPR memuji pembangunan infrastruktur pasca-tsunami di Aceh
Penerjemah: Aloysius, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025