Hampir 10 Juta Gen Z Menganggur Menjadi Tantangan Indonesia Emas 2045

Banyak tantangan yang dapat mengancam ketercapaian indikator Indonesia Emas 2045. Hal ini khususnya di kalangan generasi muda sebagai penentu kesuksesan visi tersebut.

“Beberapa aspek penting dari visi ini adalah ekonomi, kualitas sumber daya manusia, dan pendidikan,” kata Koordinator Umum KISP, sekaligus Founder Muda Bicara ID, Moch. Edward Trias Pahlevi baru-baru ini.

Data terbaru yang dirilis oleh BPS mengungkapkan bahwa 9,9 juta Gen Z di Indonesia pengangguran atau termasuk dalam istilah NEET (Not in Education, Employment, or Training).

Artinya, lapangan kerja yang menjadi faktor penting penentu masa depan kelompok muda juga masih menjadi tantangan serius yang pada akhirnya visi Indonesia Emas kadang dipelesetkan menjadi Indonesia Cemas.

Oleh karenanya, pihaknya berkolaborasi dengan Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) menyelenggarakan Bincang dan Panggung Aspirasi “Muda Bicara Indonesia Emas”.

Mengangkat tema “Generasi Muda menatap Masa Depan, Indonesia Emas atau Cemas” pada Jumat (30/8) bertempat di Kotak Cafe Tebet, Jakarta Selatan.

Edward mengatakan, Indonesia emas memerlukan sumber daya manusia mumpuni, di mana dari jumlah generasi muda yang hampir 187 juta jiwa, tetapi hanya 11 persen anak muda yang bisa mengakses bangku perguruan tinggi.

“Ada pekerjaan rumah besar kita untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, khususnya di sektor akses pendidikan. Jika tidak diselesaikan maka program Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai,” ujarnya.

BPS mencatat nyaris 10 juta Gen Z menganggur, sehingga menurut Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) jadi tantangan Indonesia Emas 2045.

MEMBACA  Olimpiade Pria 100 Meter: Masihkah Menjadi Momen yang Tidak Bisa Dilewatkan?