Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta calon presiden nomor urut 02 dalam Pilpres 2024 terlihat akrab di depan publik dalam situasi yang menegangkan mengenai isu hak angket Pemilu 2024. Keduanya menunjukkan kedekatan saat melakukan kunjungan kerja bersama dalam pesawat kepresidenan untuk memeriksa kesiapan pesawat tempur di Jawa Timur pada Jumat (8/3/2024).
Abubakar Solissa, Direktur Eksekutif Politik Indonesia, menyatakan bahwa rencana hak angket DPR terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 kemungkinan besar tidak akan berhasil dan malah akan memperkuat hubungan serta dukungan Presiden Joko Widodo terhadap calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Solissa meramalkan bahwa soliditas antara Jokowi dan Prabowo akan semakin kuat dalam menghadapi serangan dari pihak lawan, termasuk wacana hak angket terkait kecurangan dalam pemilu.
Keduanya juga didukung oleh kekuatan politik yang besar serta para relawan yang militan. Solissa menilai bahwa hubungan antara Jokowi dan Prabowo bukan hanya bersifat politis, tetapi juga nasional. Meskipun sebelumnya pernah memiliki rivalitas yang kuat, keduanya kemudian bersatu dan kini menjadi simbol rekonsiliasi nasional.
Solissa juga menyatakan bahwa wacana hak angket dianggap sebagai hal yang tidak memiliki substansi. Meskipun langkah tersebut sesuai dengan aturan karena merupakan bagian dari pengawasan DPR terhadap masalah di negara ini.