Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat telah mengalami perubahan signifikan setelah dijadikan Taman Wisata Alam. Tempat ini dulunya dikenal sebagai habitat utama bagi berbagai hewan liar, terutama Harimau Jawa.
Kini, Situ Gunung telah menjadi destinasi mewah untuk camping, atau yang dikenal dengan istilah glamping (glamorous camping). Sebelum dibangunnya glamping, di situ sudah terdapat jembatan panjang yang konon merupakan yang terpanjang di Asia.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat sekitar, Situ Gunung dulunya merupakan tempat yang tidak pernah dijamah manusia karena posisinya yang terpencil dan jauh dari permukiman warga. Lokasi ini dikenal sebagai habitat utama bagi macan yang berkumpul di area lembah yang datar dan tenang.
Seiring berjalannya waktu, kawasan ini diubah menjadi objek wisata dengan berbagai fasilitas modern yang menarik banyak pengunjung. Transformasi ini menyebabkan macan dan hewan liar lainnya berpindah ke hutan yang lebih dalam dan tidak terjamah manusia.
Meskipun area glamping kini ramai dikunjungi, habitat macan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango semakin terdesak. Dua tahun lalu, keberadaan macan tutul masih terpantau melalui kamera pengintai milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Balai Besar TNGGP.
Namun, dengan semakin padatnya aktivitas manusia di kawasan tersebut, habitat alami hewan liar terusik dan semakin terdesak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap habitat hewan liar di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Macan kemungkinan telah pindah ke area yang lebih jauh dari aktivitas manusia. Ketika ditanya mengenai kelestarian macan di wilayahnya pasca dijadikan objek wisata, Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Situgunung, Asep Suganda, enggan memberikan komentar dengan alasan adanya pergantian kepala.