Minggu, 21 April 2024 – 09:26 WIB
Lumajang – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali meletus dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer di atas puncak pada pukul 17.41 WIB, Sabtu, 20 April 2024.
3 Orang Tewas Akibat Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
“Terjadi letusan Gunung Semeru pada hari Sabtu, 20 April 2024, pukul 17.41 WIB dengan tinggi kolom abu yang teramati mencapai 1.500 meter atau 1,5 km di atas puncak (5.176 meter di atas permukaan laut),” kata Sigit Rian Alfian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang. Menurutnya, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
Polisi Memeriksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Melibatkan Ahli Nuklir UGM
Gunung Semeru meletus dan terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru
Sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut juga meletus pada Sabtu pukul 6.24 WIB, namun tinggi letusan tidak teramati dan pada saat laporan dibuat, letusan masih berlangsung. Berdasarkan data petugas, sejak Januari hingga 20 April 2024, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut telah mengalami 181 letusan yang tercatat.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan). Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 24 Maret 2022.
Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Selain itu, masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant)
Halaman Selanjutnya
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan).