Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) – Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus lagi pada dini hari Sabtu.
Menurut pernyataan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di bawah Kementerian ESDM, letusan terjadi pukul 01.05 WITA.
Kolom abu vulkanik mencapai sekitar 18.000 meter (18 km) di atas permukaan laut. Abu tersebut berwarna abu-abu hingga hitam, dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan berlangsung sekitar 14 menit lima detik. Suara gemuruh dan dentuman keras dilaporkan di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki saat letusan terjadi.
Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada dalam status Level IV atau Siaga.
PVMBG menyarankan masyarakat untuk menghindari semua aktivitas dalam radius enam kilometer dan sektor tujuh kilometer yang membentang dari barat daya ke timur laut pusat letusan.
Selain itu, masyarakat diminta waspada terhadap risiko banjir lahar hujan di sungai yang berasal dari gunung tersebut, terutama saat curah hujan tinggi. Desa-desa yang berisiko termasuk Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Letusan terbaru ini menyusul letusan sebelumnya yang terjadi pada Jumat malam (1 Agustus), saat gunung mengeluarkan api pijar dan kolom abu vulkanik mencapai sepuluh kilometer dari kawah aktif.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa letusan Jumat terjadi pukul 20.48 WITA dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter serta durasi sekitar tiga menit empat puluh detik.
Menurut Wafid, letusan disebabkan oleh gas vulkanik yang terjebak dan menumpuk di dalam gunung selama dua minggu terakhir.
Berita terkait: Dulipali residents evacuated before Lewotobi’s cold lava flood
Berita terkait: Mt. Lewotobi: Residents warned of cold lava floods
Penerjemah: Gecio Viana, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025