Ternate, N Maluku (ANTARA) – Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, meletus pada Selasa pagi sekitar pukul 7:54 pagi Waktu Indonesia Timur (WIT), melepaskan kolom abu vulkanik yang mencapai 600 meter di atas puncaknya.
Pejabat Pos Pengamatan Gunung Dukono, M. Saum Amin, mengkonfirmasi letusan ini dalam pernyataan resmi yang diterima di sini pada Selasa.
Kolom abu vulkanik yang diamati digambarkan sebagai tebal, berwarna abu-abu, dan melayang ke arah timur laut dan timur.
Letusan ini tercatat dalam seismograf dengan durasi 46,75 detik.
Amin mencatat bahwa penyebaran abu sesuai dengan angin kencang yang bertiup ke arah timur dan timur laut.
“Gunung masih meletus ketika laporan ini dibuat,” katanya.
Dia menyatakan bahwa Gunung Dukono, yang berdiri pada ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut, tetap berada di bawah status Level II atau status Waspada.
Berita terkait: Gunung Dukono di Halmahera Utara meletus, kolom abu mencapai 3.000 meter
Sebagai tindakan pencegahan, individu yang tinggal di dekat gunung berapi, serta pengunjung dan wisatawan, diimbau untuk menghindari melakukan aktivitas, mendaki, atau mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius empat kilometer.
“Mengingat bahwa letusan dengan abu vulkanik terjadi secara periodik dan distribusi abu mengikuti arah dan kecepatan angin, area yang terpengaruh oleh abu tidak tetap,” katanya.
Disarankan agar orang-orang di sekitar Gunung Dukono menyimpan masker atau penutup hidung dan mulut agar dapat mengurangi risiko pernapasan akibat abu vulkanik.
Sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Dukono mencatat letusan yang menghasilkan kolom abu sepanjang 1.100 meter sekitar pukul 7:47 pagi WIT pada Sabtu (22 Maret).
Seismograf mencatat letusan ini dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 48,52 detik.
Berita terkait: BNPB memperketat larangan pendakian Gunung Dukono
Penerjemah: Abdul Fatah, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2025