Gunung Awu masih aktif, warga diingatkan

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengimbau kepada warga untuk menjauhi zona bahaya Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

“Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental yang terus-menerus, tingkat aktivitas Gunung Awu tetap pada level tiga,” ujar P. Hadi Wijaya, Kepala Badan Geologi dan Mitigasi Bencana Vulkanologi (PVMBG), dalam laporan yang dibagikan pada hari Senin.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa terjadi intrusi magma menuju permukaan dan penumpukan tekanan yang terlihat dari observasi visual, gempa bumi, dan data deformasi.

Gempa vulkanik dalam kedalaman yang fluktuatif menunjukkan akumulasi tekanan.

Deformasi inflasioner di Stasiun Puncak dan gempa bumi frekuensi rendah yang tercatat menunjukkan akumulasi tekanan dan pergerakan magma yang berlanjut.

Peningkatan cepat gempa vulkanik dapat menjadi pertanda letusan eksplosif yang akan segera terjadi.

Gempa tektonik lokal dengan intensitas tinggi juga dapat memicu peningkatan aktivitas vulkanik.

Gempa signifikan dengan energi yang bertahan bisa merusak kubah lava dan menyebabkan letusan eksplosif.

Gempa dangkal yang berkepanjangan menunjukkan akumulasi tekanan yang berlanjut, yang dapat menyebabkan letusan eksplosif. Catatan sejarah menunjukkan bahwa letusan seperti itu dapat disertai dengan awan panas.

Hadi menekankan bahwa pada tingkat aktivitas saat ini, yaitu level tiga, masyarakat dan wisatawan seharusnya menghindari memasuki radius lima kilometer dari kawah.

Masyarakat diminta untuk mengikuti rekomendasi Badan Geologi dan tidak terpengaruh oleh informasi yang salah.

Gunung Awu adalah gunung berapi tipe stratovolcano yang terletak di Pulau Sangir, bagian dari rantai Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara.

Dikenal karena letusannya yang dahsyat dan potensi dampak yang menghancurkan, gunung berapi setinggi 1.320 meter ini merupakan fitur geologi penting di daerah tersebut.

MEMBACA  Polisi Memeriksa 14 Tersangka dalam Kasus Perjudian Online yang Melibatkan Komdigi

Gunung ini memiliki sejarah letusan yang panjang, yang bermula dari tahun 1640. Beberapa letusan tersebut sangat merusak, menyebabkan kerugian yang signifikan pada jiwa dan harta benda.

Berita terkait: Badan Geologi tingkatkan status siaga Gunung Awu menjadi level 2
Berita terkait: BNPB larang korban Gunung Ruang untuk kembali ke rumah karena alasan keamanan

Translator: Karel Alexander Polakitan, Aditya Eko Sigit Wicaks
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024