Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan lalu lintas yang parah di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Insiden ini telah mengganggu saya. Saya menyampaikan permintaan maaf yang mendalam,” ujarnya di Balai Kota Jakarta pada hari Sabtu.
Bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin kota, ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa kemacetan di Tanjung Priok terjadi akibat penumpukan truk pengangkut dan pengiriman kargo di Pelabuhan Tanjung Priok, yang meningkat dari sebelumnya 2.500 truk per hari menjadi empat ribu truk.
“Saya baru saja juga mengetahui pagi ini bahwa jumlahnya telah meningkat dari empat ribu menjadi tujuh ribu truk. Ini menunjukkan manajemen yang tidak kompeten di Tanjung Priok,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, gubernur memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, untuk memberikan peringatan keras kepada Pelindo, operator pelabuhan milik negara yang bertanggung jawab atas kemacetan ini.
“Kemacetan ini telah berlangsung selama tiga hari. Pelindo telah secara terbuka meminta maaf kepada pemerintah provinsi Jakarta dan masyarakat,” ujar Pramono.
Pelindo mengaitkan penumpukan kontainer dengan libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan setelah Idul Fitri, namun gubernur menekankan bahwa insiden seperti itu tidak boleh terulang.
Pelindo juga mengatakan bahwa kemacetan di wilayah Tanjung Priok disebabkan oleh kegiatan pemuatan dan pemindahan yang tidak terjadwal dari tiga kapal.
“Peningkatan volume ini terutama terpusat di satu terminal, NPCT 1, yang menerima kapal-kapal yang seharusnya tiba seminggu yang lalu,” rinci Direktur Eksekutif Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo.
Ia mengidentifikasi tiga kapal yang berlabuh di NPCT 1 sebagai MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus.
Sulistyo menjelaskan bahwa dari ketiga kapal tersebut, dua dijadwalkan tiba minggu lalu, sedangkan yang ketiga diharapkan tiba 24 jam lebih awal.
Akibatnya, kapal-kapal tersebut meningkatkan volume pemuatan dan pemindahan di Pelabuhan NPCT 1.
Pihaknya bertujuan untuk membersihkan antrian panjang truk kontainer pada hari Minggu (20 April), dengan memindahkan operasi pemuatan dan pemindahan dari terminal yang ramai ke terminal yang kosong.
Berita terkait: Pelindo sementara membatasi lalu lintas kontainer di Pelabuhan Priok
Berita terkait: Lebih dari 918 ribu kendaraan kembali ke Jakarta pada D+3 Idul Fitri
Penerjemah: Lifia Mawaddah, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025