Bengkulu (ANTARA) – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memuji Presiden Prabowo Subianto karena mengeluarkan instruksi presiden untuk mempercepat pembangunan di Enggano, pulau terpencil di Kabupaten Bengkulu Utara, menyusul laporan terakhir tentang gangguan logistik.
"Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah mengeluarkan instruksi presiden untuk membangun Enggano. Ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah pusat terhadap Bengkulu," kata Hasan di Bengkulu pada Sabtu.
Dia merujuk pada Instruksi Presiden No. 12 Tahun 2025 yang ditandatangani Prabowo pada 24 Juni, bertujuan menyelesaikan masalah di Provinsi Bengkulu akibat pendangkalan jalur pelayaran di dekat Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu.
Pelabuhan Pulau Baai memegang peran penting sebagai gerbang ekspor dan pintu masuk komoditas penting ke provinsi ini, yang dikelilingi oleh pegunungan Barisan—sehingga transportasi darat lebih mahal dibanding laut.
Gubernur mencatat bahwa operasi pelayaran di pelabuhan terhenti selama empat bulan akibat sedimentasi, yang juga mengganggu pergerakan barang dari dan ke Pulau Enggano.
Situasi ini melemahkan daya beli warga Enggano, karena mereka kesulitan mengirim dan menjual komoditas mereka ke kota.
Namun, Hasan optimis bahwa instruksi presiden akan segera mengarah pada revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dan memulihkan akses antara Pulau Enggano dan daratan Sumatra.
"Bapak Presiden memberikan perhatian khusus pada Provinsi Bengkulu. Beliau mencintai provinsi ini, dan kami di provinsi juga mencintai presiden," ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (27 Juni), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengirim staf khususnya ke Bengkulu untuk meninjau langsung situasi.
"Kami di sini untuk mengevaluasi penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai dan memeriksa laporan di Jakarta tentang kekurangan logistik di Pulau Enggano," kata Wahyu Bintono Hari Bawono, staf khusus menteri, di Bengkulu.
Dia menekankan bahwa pejabat lokal—termasuk Gubernur Hasan—dan mahasiswa yang sedang KKN di Enggano membantah kabar kekurangan pasokan.
"Pemangku kepentingan lokal telah menjelaskan bahwa klaim kekurangan makanan, BBM, dan logistik lainnya tidak benar," jelasnya.
Berita terkait:
- Indonesia bantah laporan kekurangan logistik di Pulau Enggano
- Pulau Enggano, dari kegelapan ke akses digital
- Gempa 5,1 SR mengguncang Enggano di Bengkulu
Penerjemah: Boyke L, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025