Gratis Skrining Kesehatan Mental di Jakarta: 3% Peserta Berisiko Depresi

Jakarta (ANTARA) – Sekitar 3 persen dewasa dan lansia di Jakarta yang menjalani skrining kesehatan jiwa gratis menunjukkan indikasi kemungkinan depresi, menurut Kementerian Kesehatan.

Pejabat Kementerian Yunita Arihandayani pada Jumat mengatakan 365.730 dewasa dan lansia di ibu kota telah berpartisipasi dalam skrining hingga 14 November.

Dari jumlah tersebut, 10.973 orang, atau 3 persen, menunjukkan tanda-tanda kemungkinan depresi, sementara 9.090 orang, atau 2,5 persen, menunjukkan indikasi kemungkinan kecemasan, tambahnya.

Dia mendorong warga Jakarta untuk ikut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan skrining kesehatan jiwa pemerintah, menyebutnya sebagai langkah penting untuk deteksi dini dan pencegahan.

Langkah ini diperlukan, katanya, untuk membantu orang sehat tetap sehat dan mendukung mereka yang berisiko mengalami masalah kesehatan jiwa.

Dia menambahkan bahwa skrining tersedia di fasilitas kesehatan primer, yang sebagian besar di Jakarta memiliki psikolog klinis.

Namun, dia mengingatkan bahwa alat deteksi dini bukan berfungsi sebagai diagnosis tetapi membantu individu mengidentifikasi potensi masalah.

Dia menjelaskan bahwa skrining dini adalah penilaian awal sistematis menggunakan instrumen terstandar untuk mengidentifikasi tanda, gejala, atau faktor risiko terkait kesehatan mental.

Berita terkait: Lebih dari 2,5 juta warga Jakarta ikuti program cek kesehatan gratis
Berita terkait: Pemprov DKI perlu layanan kesehatan jiwa hingga ke posyandu

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa, Mecca Yumna
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Kementerian Kesehatan Sertifikasi 326 Dapur dalam Program Hidangan Gratis