Grand Imam Masjid Istiqlal terkejut saat ditugaskan sebagai menteri

Jakarta (ANTARA) – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengakui kaget ketika diundang ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto dan ditawari posisi menteri dalam kabinet mendatang.

\”Saya sangat sangat kaget. Saya tidak menyangka, dan saya terkejut. Saya tidak pernah membayangkan,\” kata Nasaruddin Umar kepada wartawan di sini pada hari Senin.

Umar mengatakan bahwa dia tidak pernah membicarakan posisi menteri dengan Prabowo atau siapa pun di Partai Gerindra sebelumnya.

Namun, pada hari Senin, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, dia menerima undangan dari ajudan Prabowo untuk datang ke Kartanegara.

Prabowo kemudian meminta bantuan Umar dalam kabinet berikutnya.

\”Saya tidak pernah mengharapkannya. Tidak pernah terbayangkan. Saya hanya bekerja secara profesional di Istiqlal dan di universitas sebagai dosen,\” ujarnya.

Umar masih enggan untuk berbicara panjang lebar tentang posisi menteri yang ditawarkan oleh Prabowo. Namun, dia memastikan bahwa tugasnya tidak akan menyimpang dari aktivitas sehari-hari di bidang keagamaan.

\”Saya pikir tidak jauh dari kehidupan sehari-hari saya. Beliau (presiden) akan menjelaskan nanti,\” katanya.

Nasaruddin Umar adalah salah satu dari beberapa tokoh lain, termasuk Prasetyo Hadi, Sugiono, Widiyanti Putri Wardhana, Natalius Pigai, Yandri Susanto, Fadli Zon, dan Saifullah Yusuf, yang dipanggil ke kediaman Prabowo.

Nusron Wahid, Maruarar Sirait, Abdul Kadir Karding, Wihaji, Teuku Riefky Harsya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Arifatul Choiru Fauzi, Yassierli, Satryo Soemantri, Tito Karnavian, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, dan Abdul Mu’ti juga diundang ke kediaman Prabowo.

Berita terkait: Sri Mulyani dikonfirmasi akan dipindahkan sebagai menteri keuangan oleh Prabowo

Berita terkait: Saifullah Yusuf kemungkinan akan melanjutkan sebagai menteri sosial

MEMBACA  Rusia Mengancam Barat dengan Kerugian $288 Miliar sebagai Balasan atas Pembekuan Aset Rusia