Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten, menganggap pengalihan dukungan Partai Golkar dalam Pilkada serentak sebagai dinamika dan drama. Mereka menyatakan bahwa sejak awal deklarasi sebagai peserta Pilkada, jumlah dukungan partai masih tetap. Meskipun Partai Golkar memutuskan untuk mendukung pasangan lawan, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, Andra dan Dimyati melihat hal tersebut sebagai hak kedaulatan partai dalam menentukan pasangan calon. Mereka yakin bahwa Koalisi Banten Maju yang mendukung mereka akan semakin solid dan optimis untuk memenangkan Pilkada di Banten.
Koalisi Banten Maju terdiri dari Partai Gerindra, PKS, Demokrat, NasDem, PKB, PAN, PPP, PSI, Garuda, dan Prima. Dimyati juga menanggapi santai terkait pengalihan dukungan Partai Golkar, menyatakan bahwa tidak ada masalah jika Golkar mengalihkan dukungannya karena dari awal tidak ada Golkar dalam deklarasi dukungan pasangan itu. Pada Selasa pagi, Partai Golkar kembali memberikan dukungan kepada pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten.
Andra dan Dimyati menegaskan bahwa mereka tidak memaksa atau mengatur proses komunikasi di masing-masing partai politik. Mereka percaya bahwa KPU akan menjadi patokan saat pendaftaran pasangan calon. Meskipun menghadapi dinamika dan drama dalam Pilkada, Andra dan Dimyati tetap fokus pada visi dan misi mereka untuk memajukan Banten. Dimyati bahkan menyebut pengalihan dukungan dari Partai Golkar sebagai sebuah “prank” dan mengaku menerima dengan santai perubahan tersebut.
Dengan keyakinan dan optimisme, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah siap untuk menghadapi Pilkada serentak di Banten. Mereka menegaskan bahwa solidaritas dan kesatuan dalam Koalisi Banten Maju akan menjadi kunci kesuksesan dalam meraih kemenangan. Meskipun menghadapi berbagai dinamika politik, mereka tetap tenang dan fokus pada tujuan akhir mereka.