Lembaga dan Badan Otonom (Banom) di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) resmi menggelar Kick Off Hari Santri 2025 di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (10/10/2025). Acara ini menandai dimulainya rangkaian perayaan Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober, sebagai bentuk penghargaan untuk kontribusi santri dalam sejarah perjuangan bangsa.
Acara berlangsung dengan khidmat dan dimulai dengan doa bersama untuk korban musibah runtuhnya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Juga didoakan keselamatan santri seluruh Indonesia dan solidaritas untuk warga Palestina yang telah dua tahun menghadapi konflik kemanusiaan.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan bahwa menjadi santri adalah bentuk perjuangan utuh terdiri dari tiga pilar utama: thalabul ‘ilm (menuntut ilmu), tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), dan jihad fi sabilillah (perjuangan di jalan Allah).
“Santri itu belajarnya dibarengi dengan tirakat, bukan hanya isi kepala, tapi juga penguatan jiwa. Dan puncaknya adalah perjuangan demi Allah, demi nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Gus Yahya juga menjelaskan tema Hari Santri tahun 2025 yang diramu oleh PBNU yakni, Mengawal Indonesia Merdeka menuju Peradaban Mulia.