bru

GBFA untuk mengisi kesenjangan pembiayaan jembatan untuk proyek-proyek iklim: menteri

Aliansi Keuangan Campuran Global (GBFA) akan membantu mengatasi kesenjangan pendanaan untuk merealisasikan proyek-proyek iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

“GBFA akan memobilisasi keuangan campuran, sebuah alat strategis untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk proyek-proyek iklim dan SDGs,” katanya pada peluncuran kantor sekretariat GBFA di Nusa Dua, Bali, pada hari Senin.

GBFA diadopsi oleh para pemimpin KTT G20 Bali untuk mempercepat investasi iklim di negara-negara berkembang, negara-negara terkurung, dan negara kepulauan.

Fokus utamanya adalah pada kerja sama Global Selatan dan pembiayaan transisi.

GBFA akan mendukung negara-negara dalam merancang dan melaksanakan kebijakan yang tepat dan mengembangkan struktur institusi, teknologi, dan data, serta solusi pembiayaan untuk transisi mencapai SDGs.

“GBFA akan memfasilitasi prinsip-prinsip G20 tentang keuangan campuran dan pengembangan kebijakan yang dipimpin negara yang seharusnya mengutamakan kebutuhan kita, membentuk kemitraan-kemitraan kunci,” kata Luhut.

Ia juga mengundang perwakilan negara-negara yang hadir di acara ini untuk memperkuat kerja sama internasional melalui berbagai forum, termasuk KTT G20 berikutnya yang akan diadakan di Rio de Janeiro, Brasil.

“Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk semua,” kata Luhut.

Ia juga menekankan bahwa krisis iklim adalah isu penting bagi semua negara di dunia.

Menurut konsensus COP28 UAE, setiap pihak berkomitmen untuk melakukan transisi energi dari bahan bakar fosil untuk mempercepat pengurangan emisi berdasarkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC).

Luhut mengatakan bahwa ada tantangan perubahan iklim dan kebutuhan untuk menutupi proyek-proyek besar karena ada kesenjangan pendanaan iklim. Untuk itu, GBFA dapat menjadi solusi.

MEMBACA  Prakiraan Cuaca Hari Minggu, 5 Mei 2024: Akan Ada Hujan di Beberapa Bagian Jakarta

Misalnya, GBFA juga akan mendukung program konservasi air dan menjembatani kesenjangan antara sumber daya publik yang tersedia dan investasi masif yang dibutuhkan oleh Dana Air Global.

Berita terkait: Fiji berharap Forum Air Dunia ke-10 dapat mewujudkan keamanan air untuk semua

Berita terkait: Menjamin air bersih Jakarta dari perubahan iklim

Penerjemah: Putu Indah, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024