PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan perombakan jajaran komisaris dan direksi perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah penunjukan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Fadjar Prasetyo sebagai komisaris utama/komisaris independen.
RUPST dihadiri atau diwakili oleh pemegang 67.555.711.227 lembar saham atau 73,85 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia. Dalam rapat tersebut, Marsekal TNI (Purn) Fadjar Prasetyo ditunjuk sebagai komisaris utama/komisaris independen, menggantikan Timur Sukirno yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris independen.
Selain itu, pada RUPST juga diangkat Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service menggantikan Rahmat Hanafi.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa perusahaan optimistis dalam upaya penyehatan kinerja perusahaan. Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan inisiatif di berbagai lini bisnis untuk mendukung pendapatan perusahaan. Tahun 2023 menjadi tahun perbaikan dan pembuktian bagi Garuda Indonesia, dengan laba bersih sebesar US$ 251,99 juta dan pembayaran utang kepada kreditur sebesar Rp 255 juta.
Pada Kuartal I-2024, Garuda Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan usaha secara group sebesar 18,07 persen. Pendapatan dari lini Penerbangan berjadwal, penerbangan tidak berjadwal, dan pendapatan lainnya juga mengalami peningkatan.
Susunan Direksi Garuda Indonesia terdiri dari Direktur Utama: Irfan Setiaputra, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Prasetio, Direktur Niaga: Ade R. Susardi, Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea, Direktur Teknik: Rahmat Hanafi, dan Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani.
Sementara susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia terdiri dari Komisaris Utama/Komisaris Independen: Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo, Komisaris: Chairal Tanjung, dan Komisaris Independen: Timur Sukirno.