Garuda Indonesia Akan Diisi 3 Direktur Asing, CEO Danantara Sudah Memegang Nama-namanya

Jumat, 25 Juli 2025 – 21:45 WIB

Jakarta VIVA – Garuda Indonesia bakal alami perubahan besar dalam struktur manajemennya. CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Rosan P. Roeslani, mengungkap rencana penempatan tiga direktur asing untuk perkuat transformasi di maskapai pelat merah ini.

Baca Juga:
Bos Danantara Bocorkan ‘Deal’ dengan Lembaga Investasi 5 Negara, Ini Hasilnya

Rosan bilang sudah punya nama-nama yang akan mengisi jajaran direksi. Ia tekankan ketiga orang ini akan pegang posisi direktur keuangan, transformasi, dan operasional.

“Kita akan tempatkan direktur asing. Udah ada namanya. Ada 3 orang, kita taruh,” kata Rosan saat jumpa media Jumat malam, 25 Juli 2025.

Baca Juga:
Jadi Tabungan Masa Depan RI, Erick Thohir Siap Kawal Peran Strategis Danantara

Langkah ini bagian dari suntikan dana dan restrukturisasi Garuda oleh Danantara. Rosan bilang evaluasi Garuda udah lama dilakukan dengan bantuan konsultan internasional.

Ia tekankan ini bukan cuma bantuan duit, tapi juga perbaikan prinsip, misi, dan tata kelola. Sampai sekarang, Danantara udah suntikkan US$450 juta atau Rp7,34 triliun (kurs estimasi Rp16.320 per dolar AS). Tapi jumlah ini masih sebagian dari yang bakal dialokasikan ke Garuda.

“Memang kita mau injek? Apa kita inject cuma segitu? Enggak. Kita akan injek lebih. Kita mau pastikan inject tidak setengah-setengah tapi hasilnya bagus,” tambah Rosan.

Rosan tegaskan tidak ada nama yang diintervensi Presiden Prabowo Subianto. Semua proses dilakukan profesional dengan pertimbangkan rekam jejak, kompetensi, dan integritas calon direksi.

Bersama Dony Oskaria sebagai COO BP Danantara, ia teliti setiap CV calon direksi Garuda. Penempatan direktur asing ini bagian dari upaya pulihkan kinerja Garuda yang sempat “di-grounded”.

MEMBACA  Menko Airlangga Mengungkapkan Opsi Pemindahan Beasiswa LPDP untuk Pelatihan Prakerja

Maskapai pemerintah ini sebelumnya cuma terbang 5 jam sehari. Dengan masuknya profesional asing, diharapkan operasional bisa kembali normal, yaitu 12 jam per hari.

Baca Juga:
Siap Borong 50 Pesawat Boeing, Garuda Indonesia Ungkap Sumber Pendanaannya

Halaman Selanjutnya