Anggota Kabinet Merah Putih dengan tegas menyatakan siap menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad (persero) apabila ada perintah dari Presiden Prabowo Subianto. Alhasil, para menteri tidak akan lagi memakai mobil Toyota Alphard.
Seperti diketahui, mobil keluaran Toyota biasanya disediakan untuk para menteri dan eselon I. Jenis mobilnya mulai dari sedan hingga MPV premium seperti Alphard. Akan tetapi, kini Prabowo menginstruksikan bahwa para pejabat akan memakai mobil buatan Indonesia. Salah satunya adalah Maung Garuda yang merupakan buatan PT Pindad.
Para menteri pun siap jika harus menggunakan mobil tersebut. “Ya kalau kita (kami) diperintah, kita laksanakan. Itu saja,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Dia mengatakan tidak mungkin Presiden Prabowo meminta pendapat dari anggota kabinet terkait mobil dinas. Menurutnya, jika memang Prabowo ingin pembantunya menggunakan mobil dinas buatan lokal, maka Presiden akan memberikan instruksi langsung. “Masa iya (Presiden tanya menteri) ‘kamu mau apa enggak?’. Kalau diperintah pakai, kita pakai, dan saya jujur saja kalaupun harus beli, saya beli itu mobil Pindad,” ujar Sudaryono.
Sudaryono mengaku belum mengetahui kabar terkait penggunaan mobil Maung sebagai kendaraan dinas anggota kabinet. Namun, dirinya ingin memiliki mobil yang sama dipakai oleh Prabowo. “Jangan nanti dipelintir-pelintir. Saya enggak tahu. Tapi kalau saya ini ditanya, nih mobilnya ada di toko, saya beli ke toko mobil itu. Kita ini nasionalis, kita bangga juga, kan pengin juga punya mobil bareng, ‘samaan’ Pak Presiden,” kata Sudaryono.
Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyebut Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon 1 era pemerintahan saat ini dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas. “Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu,” ucap Anggito.
Menurut Anggito, Presiden Prabowo menginginkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas ditiadakan di era pemerintahannya. “Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa,” ujar Anggito.
Anggito mengatakan mobil Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Direktur PT Pindad dengan 70 persen menggunakan komponen dalam negeri. Sementara itu, Toyota sendiri mengklaim memiliki produk-produk yang diproduksi di dalam Negeri. Apabila, Pemerintah membutuhkan dukungan kendaraan, manufaktur asal Jepang ini siap menyediakannya. “Produk Toyota sendiri sekitar 90 persen adalah produk dalam negeri, apabila Pemerintah membutuhkan, Toyota bisa menyediakan beberapa pilihan,” tegas Anton Jimmy Suwandi, Marketing Director PT TAM.