Dalam pengertian sehari-hari, masjid adalah bangunan tempat umat Muslim melaksanakan sholat. Namun, sebenarnya hakikat masjid lebih dari itu, yaitu sebagai tempat untuk melakukan semua aktivitas yang merupakan bentuk kepatuhan hanya kepada Allah. Foto: Sindonews
Masjid merupakan rumah ibadah suci bagi umat Islam, terutama untuk menjalankan sholat dan juga menjadi sarana pensucian diri. Tapi, apakah fungsinya cuma untuk ibadah aja? Ini penjelasannya menurut Prof Dr M Quraish Shihab, MA.
Dalam bukunya yang berjudul “Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat”, pakar tafsir Al-Quran ini menyebutkan bahwa kata ‘masjid’ disebutkan sebanyak 28 kali di dalam Al-Quran. Menurut dia, dari segi bahasa, kata ini berasal dari akar kata ‘sajada’ (sujud) yang artinya patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan khidmat.
Quraish Shihab menjelaskan, gerakan meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki ke tanah—yang dalam syariat dinamakan sujud—merupakan bentuk lahiriah yang paling jelas dari makna-makna tadi. Makanya, bangunan yang dikhususkan untuk salat dinamakan masjid, yang artinya “tempat untuk bersujud”.
Rasulullah SAW juga bersabda, “Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi ini sebagai masjid dan sarana untuk mensucikan diri” (HR. Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah).
Quraish Shihab menambahkan, Al-Quran menggunakan kata ‘sujud’ dalam beberapa arti. Pertama, sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kelebihan pihak lain, seperti sujudnya para malaikat kepada Nabi Adam dalam QS Al-Baqarah ayat 34. Kedua, berarti kesadaran atas kesalahan dan pengakuan terhadap kebenaran dari pihak lain, seperti dalam QS Thaha ayat 70. Ketiga, sujud berarti mengikuti dan menyesuaikan diri dengan ketentuan Allah yang berkaitan dengan alam semesta, yang dalam QS Ar-Rahman ayat 6 digambarkan dengan, “Dan bintang-bintang dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk (kepada-Nya)”.
Dijelaskannya juga, dari sunatullah kita tahu bahwa kemenangan hanya bisa dicapai dengan kesungguhan dan perjuangan. Kekalahan terjadi karena kelalaian dan mengabaikan kedisiplinan, sementara kesuksesan diraih dengan perencanaan dan kerja keras. Seseorang tidak bisa dibilang bersujud kalau tidak memperhatikan hal-hal tadi.
Mengenai fungsi masjid, Al-Quran antara lain berfirman dalam QS An-Nur ayat 36-37: “Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, mendirikan sholat, dan membayar zakat. Mereka takut pada suatu hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang.”
Menurut Quraish Shihab, tasbih tidak cuma berarti mengucapkan ‘Subhanallah’, tapi maknanya lebih luas lagi, sesuai dengan arti kata tersebut dan konteksnya. Inti dari arti dan konteks-konteks itu bisa disimpulkan dengan kata ‘takwa’.
(wid)