Francesco Bagnaia: Menghargai Perpanjangan Kontrak dengan Ducati

Pembalap asal Italia, Francesco Bagnaia, merasa sangat bahagia bisa memperpanjang kontrak bersama Ducati Lenovo. Bagnaia mengatakan kontrak baru itu akan menjadi motivasi untuk meraih kesuksesan selanjutnya.

Francesco Bagnaia bergabung dengan Ducati pada 2019, tetapi tak langsung berada di tim pabrikan. Pecco -sapaan akrab Francesco Bagania- sempat berada di tim satelit, Pramac Racing selama dua musim, yakni 2018-2020.

Pada MotoGP 2021, Ducati secara mengejutkan mempromosikan Francesco Bagnaia untuk berada di tim pabrikan. Francesco Bagnaia langsung tampil apik dan mengakhiri musim di posisi runner-up pada musim perdananya.

Francesco Bagnaia pun berhasil mengakhiri penantian Ducati untuk merasakan gelar juara dunia MotoGP. Pembalap berusia 27 tahun itu berhasil menjadi jawara MotoGP pada dua musim beruntun, yakni 2022 dan 2023.

Kini, Bagnaia sudah resmi membubuhkan tanda tangan untuk perpanjangan kontrak selama dua musim. Pecco mengaku sangat bahagia bisa terus mewakili Ducati Lenovo untuk dua musim selanjutnya.

“Saya sangat senang bisa terus bersama tim impian saya. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk memakai warna-warna ini,” kata Bagnaia dikutip dari Speedweek, Selasa (5/3/2024).

“Bersama Ducati, tim saya, dan semua orang di Ducati Corse, kami telah mencapai hal-hal luar biasa dan dalam tiga tahun ke depan (termasuk 2024) kami akan terus melakukan yang terbaik untuk mencapai kesuksesan,” tambahnya.

Manajer Ducati Corse, Gigi Dall’Igna mengatakan senang dengan perpanjangan kontrak Bagnaia. Menurutnya, Pecco merupakan pembalap yang sangat cocok dengan tim maupun motor Ducati Desmosedici.

“Dia (Francesco Bagnaia) adalah juara dunia dua kali dan telah menunjukkan lebih dari sekali bahwa dia benar-benar pantas mendapatkan nomor 1 di motornya. Dia berulang kali membuktikan bahwa dia selaras sempurna dengan motornya dan timnya. Karena semua alasan ini, wajar jika kami ingin terus bersamanya,” jelas Dall’Igna.

MEMBACA  Taksi terbang IKN perlu mengikuti aturan internasional: menteri