Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia akan menyoroti peran kritis hutan dalam penyediaan air untuk kebutuhan manusia di Forum Air Dunia ke-10 (WWF) yang akan datang, yang dijadwalkan berlangsung pada 18-25 Mei di Bali. Direktur Pencemaran Lingkungan dan Pengendalian Kerusakan KLHK, Sigit Reliantoro, mengatakan pada hari Minggu bahwa forum tiga tahunan tersebut akan menampilkan beberapa agenda, termasuk acara sampingan bertema “Hutan Ibu: Hutan sebagai Akar dari Koneksi Makanan, Energi, dan Air.”
Dia mengatakan bahwa tema itu menunjukkan fungsi dan peran vital yang dimainkan oleh hutan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan akan makanan, energi, dan air. “Kita bisa mengatakan bahwa semua kebutuhan itu berasal dari hutan,” katanya.
Reliantoro mengatakan bahwa Indonesia juga akan memanfaatkan forum tersebut untuk memamerkan keberhasilannya dalam melaksanakan beberapa program yang bertujuan untuk mengelola sumber daya air dengan bijaksana. Dia menambahkan bahwa salah satu program tersebut adalah penggunaan air untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air mikro.
“Kami memiliki banyak contoh pemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan, termasuk yang terkait dengan pembangkit listrik tenaga air mikro,” katanya.
Reliantoro menambahkan bahwa Indonesia sedang mengembangkan pembangkit listrik seperti itu di zona konservasi, seperti Taman Nasional Gunung Palung, Betung Kerihun, dan Melintang.
Forum Air Dunia adalah pertemuan internasional yang difokuskan pada diskusi tentang ketahanan air dan manajemen air yang berkelanjutan. Selama sesi Dewan Air Dunia di Senegal pada tahun 2022, Indonesia diangkat sebagai tuan rumah forum yang akan datang yang akan diselenggarakan dengan tema utama “Air untuk Kemakmuran Bersama.”
Sekitar 50.000 delegasi dari berbagai negara diharapkan akan ikut serta dalam forum tersebut. Berita terkait: Menteri menekankan komitmen RI dalam manajemen air yang berkelanjutan. Berita terkait: Indonesia akan mendorong pendanaan air di forum global Bali: Pejabat
Translator: Prisca T, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024