Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi membuka Festival Noken, yang bertujuan untuk merayakan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, di Jakarta pada hari Jumat. Dalam pidato pembukaannya, Zon menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai jembatan antargenerasi, penghubung tradisi, dan sumber inspirasi untuk masa depan. “Festival ini bukan sekadar perayaan tetapi merupakan tonggak kemajuan budaya Indonesia. Dengan ini, kita juga menandai pengakuan internasional terhadap warisan budaya kita,” katanya. Dia menambahkan bahwa Festival Noken, yang diselenggarakan selama tiga hari di Gedung Sarinah di Jakarta, berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan budaya tak berwujud yang diakui oleh UNESCO. Selama festival, Kementerian Kebudayaan akan memamerkan seni tradisional Noken yang mencerminkan nilai keberlanjutan dan kesadaran ekologis. Zon menyoroti bahwa budaya Noken saat ini menghadapi tantangan pelestarian. Dia berharap kerjasama lintas sektor akan mendukung pelestarian dan pengembangan budaya Noken demi kepentingan masyarakat. Zon mengatakan bahwa selain sebagai simbol identitas budaya, Noken juga berperan dalam pelestarian lingkungan. Dia mengatakan pemerintah bekerja sama dengan komunitas Papua, kelompok budaya, dan bisnis untuk menjaga budaya Noken dan mendukung pendirian Museum Papua di Timika. Zon menekankan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. “Melestarikan budaya bukan hanya tugas seseorang, melainkan tugas bersama. Kita harus aktif berpartisipasi dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia,” tambahnya. Diharapkan festival ini akan menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. Berita terkait: Menteri ingin Indonesia menjadi pusat budaya dunia Berita terkait: Kementerian Kebudayaan bertujuan untuk melestarikan, menginnovasi tradisi: pejabat Translator: Adimas P, Kenzu Editor: Anton Santoso Copyright © ANTARA 2024