MELBOURNE – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape telah menandatangani perjanjian pertahanan bersama di Canberra. Kedua pemimpin mengatakan teks perjanjian akan segera tersedia. Perjanjian ini memperkuat ikatan pertahanan antara kedua negara.
## 3 Fakta Dampak Pakta Pertahanan Australia dan Papua Nugini
### 1. Mengamankan 2 Negara yang Memiliki Halaman Sendiri
Marape mengatakan kepada wartawan di ibu kota Australia pada hari Senin bahwa perjanjian itu dibuat “berdasarkan geografi, sejarah, dan realitas lingkungan bersama kita”.
“Ini tentang satu pagar yang lebih besar yang mengamankan dua rumah yang memiliki halaman sendiri,” kata Marape, dilansir dari Australian Broadcasting Corporation (ABC).
### 2. Menjaga Perdamaian
Pemimpin Papua Nugini menekankan bahwa pakta ini tidak dibuat karena isu geopolitik yang lebih luas, yang tampaknya merujuk pada kepentingan militer negara-negara seperti China dan Amerika Serikat di kawasan Pasifik.
“Perjanjian ini tidak disusun berdasarkan geopolitik atau alasan lain apa pun,” kata Marape.
“Kami menjaga persahabatan dengan semua musuh, kami menganjurkan perdamaian di mana pun kami terlibat, sejauh menyangkut hubungan luar negeri,” tambahnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan perjanjian itu “menyatakan dengan sangat jelas” akan ada “interoperabilitas” antara “aset pertahanan” kedua negara tetangga. Dia menambahkan bahwa “aset terbesar kami adalah rakyat kami”.
### 3. Memiliki Hak yang Sama dengan Five Eyes
ABC melaporkan bahwa ini berarti kedua negara akan memiliki hak yang sama dengan anggota perjanjian Five Eyes saat ini, yang juga dimiliki Australia bersama Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS.
Kantor Marape mengatakan pekan lalu bahwa perjanjian itu akan membuka jalan bagi 10.000 warga Papua Nugini untuk bertugas di Angkatan Pertahanan Australia. Hal ini karena negaranya juga bertujuan untuk membangun kekuatan pertahanannya sendiri hingga mencapai 7.000 tentara.