Rabu, 29 Oktober 2025 – 14:13 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan keinginannya untuk mendaftarkan musik dangdut sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO, organisasi PBB yang mempromosikan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
"Mudah-mudahan kedepan kita bisa mendaftarkan ini sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO," katanya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
"Mudah-mudahan kita bisa menciptakan dangdut wave atau gelombang dangdut. Ke depannya, jangan cuma musik Korea yang kita nikmati, tapi dunia juga harus menikmati dangdut kita. Setuju?" ujarnya.
Saat menghadiri konser "Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq" di Jakarta pada Selasa 28 Oktober, Menteri menegaskan bahwa dukungan pemerintah terhadap promosi musik dangdut sesuai dengan amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional.
"Gelombang dangdut ini harus berkontribusi bagi peradaban dunia, karena sesuai Pasal 32 Ayat (1) UUD 1945, negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," jelasnya. "Jadi budaya kita, termasuk dangdut, harus berkontribusi bagi dunia."
Menteri Kebudayaan mengapresiasi inisiatif keluarga besar A. Rafiq yang mengadakan konser untuk mengenang perjalanan sang legenda dangdut Indonesia itu. Konser tersebut menampilkan karya-karya khas A. Rafiq.
Penonton diajak bernostalgia ke masa keemasan dangdut lewat lagu-lagu seperti "Dari Mata Turun ke Hati", "Ada-Ada Saja", "Paris Berantai", "Milikku 2", "Tercantik di Dunia", dan "Pandangan Pertama".
"Kementerian Kebudayaan sangat mengapresiasi dan mendukung konser ini. Dangdut adalah musik yang sangat penting dan asli Indonesia. Memang ada pengaruh dari berbagai tempat, tapi musik dangdut tetaplah musik asli Indonesia," kata Fadli.
Dia menyebut A. Rafiq sebagai tokoh penting dalam perkembangan musik dangdut di Indonesia. Menurut dia, A. Rafiq meninggalkan jejak yang dalam di dunia hiburan Tanah Air melalui karya-karyanya sebagai penyanyi, pencipta lagu, maupun aktor.
"Karya-karyanya luar biasa dan telah memberi kontribusi serta inspirasi besar, terutama bagi generasi-generasi sebelumnya," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Ant)