Erupsi Semeru Picu Evakuasi Massal Pendaki

Jakarta (ANTARA) – Badan SAR Nasional (Basarnas) memfasilitasi evakuasi para pendaki dari Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, untuk memindahkan mereka dari bahaya seiring meningkatnya aktivitas vulkanik.

Wakil Basarnas bidang Operasi dan Kesiapsiagaan, Edy Prakoso, pada Kamis menyatakan bahwa timnya telah memantau dan mengumpulkan data sejak menerima informasi tentang peningkatan aktivitas di Gunung Semeru.

Meskipun pos pendakian tidak terdampak langsung oleh letusan, keselamatan mereka tetap menjadi prioritas, menurutnya.

“Dua tim personel Basarnas dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Jember berada di area Ranupani untuk berkoordinasi dengan petugas di kantor tiket Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tim-tim tersebut juga menyiapkan opsi evakuasi darurat jika diperlukan,” tambah Prakoso.

Basarnas memastikan bahwa data dari petugas pos Ranupani mencatat 187 orang di area Ranu Kumbolo, yang terdiri dari 129 pendaki, satu petugas, dua penyelamat, 24 anggota PPGST (Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terdaftar), 25 pemandu, dan enam personel dari Kementerian Pariwisata.

“Semua orang diperintahkan untuk turun secara bertahap dari pukul 09.00 hingga 10.00 waktu setempat, dan prosesnya masih berlangsung,” imbuh Prakoso.

Menurut dia, rombongan pertama pendaki yang turun diperkirakan tiba di Pos Ongger sekitar pukul 13.00, tetapi mereka tiba lebih awal dari perkiraan, sehingga proses penurunan mungkin berlanjut hingga Kamis sore.

Personel Basarnas memastikan bahwa setiap pendaki yang tiba di pos terus didata, sehingga semua individu yang terdaftar di Ranu Kumbolo dapat dipastikan telah keluar dengan selamat dari jalur pendakian.

“Koordinasi dengan TNBTS terus dilakukan untuk memantau potensi perubahan kondisi. Peningkatan aktivitas Gunung Semeru harus dihadapi dengan kewaspadaan untuk memastikan keselamatan semua pendaki,” tegas Prakoso.

MEMBACA  Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Kembali Normal Setelah Erupsi Dua Gunung

Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan bahwa Gunung Semeru meletus pada Rabu (19 November) pukul 16.00 waktu setempat, dengan kolom letusan mencapai kurang lebih 2.000 meter di atas puncak.

Selama letusan, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas yang menjalar hingga tujuh kilometer dari puncak, dengan kolom abu tebal berwarna kelabu teramati ke arah utara dan barat laut.

Letusan ini, terekam pada seismogram di pos pemantauan gunung api Lumajang, memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 16 menit 40 detik.

Aktivitas letusan Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 hari Rabu, namun pemerintah daerah dan Badan Geologi mempertahankan statusnya di Level IV, atau “Waspada”, untuk mengantisipasi aktivitas lebih lanjut.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]

Penerjemah: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Resinta Sulistiyanda
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025