Erupsi Gunung Ruang Merusak 498 rumah dan fasilitas umum: BNPB

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 498 rumah dan tiga fasilitas umum rusak akibat letusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Data Bencana, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, pada hari Minggu menyatakan bahwa selain 135 rumah ringan rusak dan 363 rumah rusak sedang hingga parah, dua gereja dan bangunan sekolah dasar di Tagulandang, Kepulauan Sitaro juga terdampak oleh letusan tersebut.

\”Jumlah ini diperoleh berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh tim penanggulangan darurat bencana pada tanggal 20 April,\” informasi Muhari.

Data rekapitulasi tim BNPB juga melaporkan bahwa 11.624 warga Kepulauan Sitaro terdampak oleh letusan yang terjadi pada tanggal 18 April.

Para warga tersebar di 12 desa di Kecamatan Tagulandang, yaitu Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, Bahoi, dan Balehumara.

BNPB mengkonfirmasi bahwa mayoritas warga terdampak telah dievakuasi ke pos-pos darurat, tempat ibadah, dan rumah kerabat mereka.

Sebanyak 31 warga Leseh yang merupakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tagulandang di Batuline, Kepulauan Sitaro dievakuasi ke Gereja Bethel Paninteang.

BNPB juga telah mulai mengirim bantuan, yang terdiri dari lima tenda pengungsi, 100 tenda keluarga, empat menara pencahayaan, empat generator diesel, 300 paket kebutuhan pokok, 300 paket makanan siap saji, 300 paket peralatan antibakteri, 300 kasur, 300 selimut, 150 tempat tidur gulung, 300 kotak masker, 50 velbeds, 10 paket toilet portabel, dan 300 paket perlengkapan bertahan hidup pengungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak oleh letusan.

Berita terkait: Kementerian ESDM mendistribusikan bantuan makanan untuk warga Gunung Ruang

MEMBACA  Daftar keanggotaan Costco dan dapatkan kartu hadiah gratis senilai $40 - begini caranya

Berita terkait: Bandara Manado diperpanjang penutupannya hingga Senin karena letusan Gunung Ruang

Penerjemah: M. Riezko Bima, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024