Minggu, 24 Agustus 2025 – 22:13 WIB
Bandung, VIVA – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, sudah menyiapkan enam tempat evakuasi untuk berjaga-jaga jika terjadi gempa karena aktivitas Sesar Lembang.
Baca Juga :
Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Kuta Selatan Bali
Keenam titik evakuasi itu adalah Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), dan Lapangan Olahraga Arcamanik.
“Dampak gempa bisa menyebar ke infrastruktur, ekonomi, sampai kehidupan sosial masyarakat. Makanya, kebijakan kami lebih fokus ke usaha pencegahan dan kesiapsiagaan, bukan cuma responsif,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, di Bandung, Minggu (24/8).
Baca Juga :
Gempa 7,5 M Guncang Selat Drake, AS Keluarkan Peringatan Tsunami
Menurut dia, kebijakan ini sudah sesuai sama Perda Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Bencana. Erwin menekankan, potensi bencana dari Sesar Lembang gak boleh dianggap remeh karena lokasinya dekat sama area perkotaan yang padat penduduk.
Baca Juga :
Gempa Bekasi Terasa Sampai Jakarta, Pramono Pastikan Tak Ada Korban dan Kerusakan
Dia jelasin, ancaman Sesar Lembang udah masuk jadi program prioritas di RPJMD Kota Bandung. “Pemkot Bandung juga udah bentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai lembaga khusus supaya koordinasi antar sektor bisa lebih optimal,” ucapnya.
Selain itu, pemetaan area yang rawan gempa juga dilakukan bareng Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Hasil pemetaan ini jadi dasar untuk nentuin prioritas pembangunan dan juga edukasi ke masyarakat.
“Pemkot Bandung juga gencar ngasih edukasi kesiapsiagaan lewat simulasi evakuasi di sekolah-sekolah, kantor-kantor, sampai lingkungan warga,” katanya.
Dia nambahin, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas itu kunci penting untuk keberhasilan mitigasi. Erwin juga ingetin masyarakat agar tetap tenang tapi waspada.
“Kesiapsiagaan bukan buat nakut-nakuti, tapi langkah bijak untuk lindungi diri dan keluarga. Bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti tau jalur evakuasi dan nyiapin tas siaga bencana,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, pemetaan wilayah rawan gempa dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Pemetaan ini menjadi dasar untuk menentukan prioritas pembangunan serta edukasi masyarakat.