Jakarta (ANTARA) – Indonesia akan mengirim 12 petinju, termasuk empat mantan peraih medali SEA Games, untuk bertanding di SEA Games 2025 di Thailand. Target mereka adalah meraih minimal satu emas, kata para pejabat pada Rabu.
“Kami akan turunkan 12 atlet – tujuh pria dan lima wanita – bakat terbaik kami yang sudah dilatih intensif untuk SEA Games mendatang,” ujar Hengky Silatang, Sekretaris Jenderal Asosiasi Tinju Indonesia (Perbati).
Tim ini mencakup empat petinju yang pernah sukses di SEA Games sebelumnya: Dio Koebanu (perunggu), Asriudin Tapalaola (perak), dan Maikhel Roberrd Muskita (emas di Vietnam 2021, perak di Kamboja 2023).
Petinju putri Huwatun Hasanah, peraih medali perunggu di SEA Games Kamboja 2023, akan menjadi atlet putri paling senior tim di Thailand.
Anggota tim lainnya meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh–Sumatra Utara dan Seleksi Nasional Tinju Piala Menpora 2025.
Mereka antara lain Vicky Tahumil Jr, Flanuari Daud, Gill Mandagie, Jekri Riwu, Merlin Tomatala, Israellah Saweho, Alfianita Manopo, dan Nabila Maharani.
“Dengan tim ini, target kami adalah menang setidaknya satu medali emas di SEA Games 2025,” kata Hengky.
Para atlet telah menjalani persiapan jangka panjang melalui pemusatan latihan dalam negeri yang diadakan Perbati sebelum mendapatkan dukungan pendanaan pemerintah.
Setelah dukungan ini, latihan diperluas ke luar negeri selama tiga minggu di Vietnam dan Uzbekistan, ujarnya. Ia menambahkan bahwa latih tanding dengan tim Olimpiade Uzbekistan sangat bermanfaat untuk pengembangan jangka panjang.
Hengky juga mencatat rencana untuk mengirim tim lebih awal ke Thailand untuk persiapan akhir, termasuk pertandingan uji coba, guna mengatasi faktor teknis dan non-teknis yang dapat mempengaruhi hasil perolehan medali.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menetapkan target Indonesia di SEA Games 2025 pada posisi ketiga, menyamai prestasi di Kamboja 2023 dengan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
Dia mengatakan Indonesia harus memenangkan setidaknya 82 emas untuk amankan peringkat ketiga.
Thohir mengakui target tersebut menantang, karena beberapa cabang olahraga di mana Indonesia unggul di SEA Games sebelumnya tidak dipertandingkan di Thailand.
Dia mencatat Indonesia kehilangan peluang untuk 41 emas karena negara tuan rumah menghapus cabang tertentu, sehingga menyisakan sekitar 46 emas potensial – jauh di bawah total yang dibutuhkan untuk pertahankan posisi ketiga.