“Emas hijau” dan kulit pohon bergabung dalam seni kopi wanita Papua

Seorang wanita berkacamata dengan lembut mengambil bubuk kopi yang sudah disiapkan dan mulai mengaplikasikannya ke selembar kulit pohon menggunakan semacam lem, mengikuti garis yang telah ia gambar sebelumnya. Dengan matanya dan tangannya sepenuhnya terkunci pada “kanvas alami”-nya, wanita Papua berusia 36 tahun, Nancy Imelda Nahuway, bekerja dengan tekun di rumahnya yang berubah menjadi studio mini di mana dia menciptakan karyanya.

Nancy, seorang wanita asli Papua yang lahir di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Tinggi, melihat kopi sebagai “emas hijau” yang tak ternilai harganya. Penduduk setempat berbagi sentimen Nancy dan bangga akan kopi Wamena dan Pegunung Bintang, yang terkenal di dunia atas rasa khasnya.

Bagi Nancy, kopi lebih dari sekadar berkah alam dengan aroma dan rasa yang menggoda. Di tangan terampilnya, biji sederhana ini memiliki kualitas yang kuat dan magis, mengubah permukaan biasa menjadi karya seni yang memukau.

“Karena kopi hanya menghasilkan satu warna—cokelat—seniman harus mengimprovisasi dan kreatif dalam mencampurkannya dengan bahan lain,” ujarnya dalam wawancara dengan ANTARA.

Menciptakan seni dengan kopi jauh dari sederhana, karena prosesnya melibatkan pengeringan, pemanggangan, dan penggilingan kopi terlebih dahulu. Selain itu, lukisan kopi memerlukan seniman untuk secara cermat menempelkan bubuknya ke lembaran kulit pohon, memastikan agar selaras dengan desain yang terbayang.

ANTARA berkesempatan menyaksikan Nancy membuat lukisan berjudul “Mama dan Noken”, yang menggambarkan seorang wanita lokal berpakaian tradisional, lengkap dengan tas buatan tangan Papua yang dikenal sebagai noken, seringkali dibawa di atas kepala, sementara ia memegang biji ‘emas hijau’ di telapak tangannya.

Seniman berbakat ini menggunakan teknik media campuran untuk menghidupkan visinya. Teknik ini sering digunakan untuk membuat lukisan, kollase, ilustrasi, dan potret. Lukisan Nancy mencakup cat akrilik, bersama dengan lem dan kulit pohon, seperti yang disebutkan sebelumnya.

MEMBACA  Garmin menambahkan wajah jam dan aplikasi lainnya - termasuk Disney, GoPro - ke toko aplikasi

Lembaran kulit pohon yang digunakannya tidak selalu berasal dari provinsinya sendiri tetapi seringkali berasal dari Jayapura di Provinsi Papua. Dikenal sebagai khombouw oleh masyarakat di daerah Sentani Jayapura, jenis kulit pohon ini merupakan bagian dari kerajinan tradisional yang turun-temurun.

Melukis dengan kopi di permukaan konvensional umum di Indonesia dan di seluruh dunia. Namun, menggunakan kulit pohon sebagai kanvas untuk menciptakan gambar-gambar rumit tentu saja unik.

Selain lukisan “Mama dan Noken”, Nancy telah menyelesaikan setidaknya 10 karya lain, yang semuanya dipajang rapi di studio rumahnya di sebuah gang di Wamena.

Dia mengakui bakat seninya pada ayahnya, yang ia gambarkan sebagai seorang pelukis keturunan Maluku. Menciptakan lukisan kopi di atas khombouw membutuhkan dedikasi selama sebulan, kata Nancy, menambahkan bahwa ia sering menyesuaikan warna cokelat bubuk kopi untuk mencapai efek yang diinginkan.

Karyanya telah mendapat pujian bukan hanya dari pengunjung studio-nya tetapi juga dari Plt. Gubernur Papua Tinggi, Velix Wanggai.

Tidak diragukan lagi, kemampuan Nancy untuk mewujudkan gagasannya secara artistik—menggabungkan bubuk kopi dan kulit pohon sambil memadukan seni modern dengan bahan-bahan tradisional—benar-benar mengagumkan.

Plt. Gubernur Wanggai sangat terkesan dengan proses rumit yang digunakan Nancy untuk menciptakan karya seni yang begitu memukau. Begitu dalam kekagumannya sehingga ia hanya bisa mengungkapkannya dengan komentar sederhana: “Karya seninya luar biasa.”

Nancy tanpa ragu pantas mendapat dukungan kuat dari pihak berwenang setempat untuk lebih mengembangkan bakat seninya. Wanggai sepenuhnya setuju, menekankan bahwa bakat langka Nancy membutuhkan dukungan khusus dari pemerintah.

Sebagai pemerintahan baru yang baru dibentuk, pemerintah provinsi Papua Tinggi belum sepenuhnya mengakui karya Nancy. Namun, tetap berkomitmen mendukung Nancy dan seniman lokal lainnya dalam usaha kreatif mereka.

MEMBACA  JCB, Layanan Kredit AEON Indonesia, dan Biznet, Pemimpin Penyedia Internet di Indonesia, Meluncurkan Kartu AEON Biznet JCB Precious, Kartu Co-Brand

Kreativitas dan ekonomi

Jelas bahwa pemerintah Provinsi Papua Tinggi dan Kabupaten Jayawijaya harus berusaha untuk mendukung Nancy dalam menjaga kreativitasnya, karena bisnis yang berkembang berdasarkan karya kreatif seperti miliknya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah tersebut dan Papua secara keseluruhan.

Promosi yang luas terhadap karya kreatif Nancy dan seniman Papua lainnya bisa menarik wisatawan baik domestik maupun internasional ke wilayah tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi lokal.

Herwin Meiliantina Wanggai, ketua Tim Penggerak PKK Papua Tinggi, menekankan pentingnya menciptakan peluang bagi individu berbakat seperti Nancy untuk muncul di provinsi tersebut. Dia mencatat bahwa keterampilan Nancy dapat memainkan peran penting dalam membantu provinsi muda tersebut melestarikan dan mempromosikan budaya lokal sambil juga meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui pertumbuhan ekonomi kreatif.

Nancy telah menjadi contoh teladan sejati bagi para seniman perempuan yang bercita-cita tinggi di Papua Tinggi—salah satu provinsi terbaru Indonesia, kaya akan potensi alam dan budaya, namun tersembunyi di antara lanskap hutan yang terpencil.

Saat ini, dia sedang mempersiapkan diri untuk memamerkan lukisannya di Festival Budaya Lembah Baliem tahun ini, yang dijadwalkan berlangsung pada 7-10 Agustus, dengan harapan dapat menjualnya kepada pengunjung domestik maupun internasional.

Tinggalkan komentar