Jumat, 1 Agustus 2025 – 13:00 WIB
Jakarta, VIVA – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini melaporkan, ekspor Indonesia pada Juni 2025 mencapai US$23,44 miliar, naik 11,29% dibanding Juni 2024 (year-on-year/yoy).
Baca Juga:
BPS: Harga Beras dan Biaya Sekolah Bikin Inflasi 0,3% di Juli 2025
Pudji menjelaskan, peningkatan ekspor Januari-Juni 2025 didorong oleh sektor industri pengolahan seperti minyak kelapa sawit, logam dasar non-besi, kimia organik dasar, dan komponen elektronik.
BPS mencatat, ekspor sektor industri pengolahan capai US$107,60 miliar, naik 16,57% dari tahun sebelumnya (US$92,31 miliar).
Baca Juga:
Neraca Dagang RI Surplus US$4,1 Miliar di Juni 2025, BPS: 62 Bulan Berturut-turut
"Sektor industri pengolahan jadi pendorong utama ekspor non-migas dengan kontribusi 12,16%," kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
Beberapa komoditas yang naik signifikan antara lain minyak kelapa sawit, logam dasar non-besi, kimia organik, semikonduktor, dan peralatan listrik.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 49,77%, didorong oleh kopi, buah-buahan, rempah-rempah, sayuran, dan ikan segar.
"Ekspor sektor ini Januari-Juni 2025 mencapai US$3,39 miliar, naik dari US$2,26 miliar di periode sama 2024," jelasnya.
Total ekspor Januari-Juni 2025 capai US$135,41 miliar (+7,70% dari 2024). Sementara ekspor migas turun 9,85% jadi US$1,11 miliar.
Baca Juga:
Pertamax Turun! Cek Daftar Harga Terbaru BBM Non-subsidi Pertamina Per 1 Agustus 2025
Di Juni 2025, ekspor non-migas capai US$22,33 miliar dengan kontribusi:
- Pertanian, kehutanan, perikanan: US$0,59 miliar
- Pertambangan: US$2,74 miliar
- Industri pengolahan: US$19,00 miliar.
Halaman Selanjutnya
"Nilai ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada Januari-Juni 2025 sebesar US$3,39 miliar."(Typos: "terbaru" → "terbaru", "pertanian" → "pertanian")