Kuala Lumpur (ANTARA/ACN Newswire) – EdgePoint Towers Sdn Bhd ("EdgePoint") – bagian dari EdgePoint Infrastructure, sebuah perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen terkemuka yang berbasis di ASEAN – mengumumkan penerapan proyek "Connectivity for Conservation" yang pertama kalinya di Cagar Harimau Royal Al-Sultan Abdullah di Ulu Tembeling, Jerantut, Pahang. Proyek ini dijalankan bekerja sama dengan Perbadanan Taman Negeri Pahang (PTNP) dan The Habitat Foundation (THF).
Dengan menghubungkan pos penjagaan yang diawasi personel dan lokasi perkemahan melalui teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO), solusi ini memungkinkan koordinasi dan komunikasi real-time bagi para ranger dan staf penelitian yang bertugas di hutan hujan terpencil dan lebat. Solusi ini juga mendukung pelaporan insiden, navigasi, dan penandaan lokasi untuk komunikasi darurat dan protokol tanggap darurat.
Muniff Kamaruddin, CEO EdgePoint Towers, mengatakan, "Sebagai bagian dari komitmen Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) kami, kami bangga dapat berkontribusi pada upaya konservasi harimau melalui pemanfaatan teknologi. Melindungi keanekaragaman hayati adalah komponen penting dari pembangunan berkelanjutan, dan dengan memanfaatkan keahlian kami di bidang konektivitas dan infrastruktur, kami bertujuan untuk memperkuat pemantauan dan perlindungan harimau Malaysia yang terancam punah. Melalui kemitraan ini, kami telah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk memahami dan mengatasi tantangan kompleks yang ditimbulkan oleh medan yang sulit, cuaca yang tidak terduga, dan kebutuhan spesifik satwa liar."
"Kendala operasional seperti pasokan bahan bakar dan akses daya yang terbatas memerlukan solusi yang kuat dan perencanaan kontinjensi yang rinci untuk memastikan kinerja peralatan yang optimal dengan intervensi di lokasi yang minimal. Dengan mengintegrasikan sistem tenaga surya dan baterai off-grid, instalasi ini akan meningkatkan efisiensi para ranger dan peneliti, menyediakan akses yang andal ke data penting secara real time, dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap penampakan harimau serta upaya anti-perburuan liar. Inisiatif ini juga menunjukkan bagaimana wawasan berbasis teknologi dapat membentuk kebijakan perlindungan satwa liar yang lebih efektif dan berbasis data," tambahnya.
Encik Zainal Abidin bin Othman, CEO PTNP, mengatakan, "Harimau Malaya dikategorikan sebagai spesies yang sangat terancam punah, dengan perkiraan hanya 150 ekor yang tersisa di alam liar Malaysia. Kelangkaan yang mengkhawatirkan ini menyoroti perlunya pendekatan inovatif dan berbasis teknologi untuk melindungi spesies tersebut. Melalui peningkatan konektivitas yang disediakan oleh solusi EdgePoint, PTNP bersama dengan operator layanan Cagar Harimau Royal Al-Sultan Abdullah, Enggang Management Services (EMS) Sdn. Bhd. dan mitra pelaksana kini dapat mendapatkan manfaat dengan komunikasi yang lebih baik di dalam hutan, daripada hanya bergantung pada telepon satelit. Ini juga merupakan salah satu rencana mitigasi risiko untuk taman ini di samping patroli dan pemantauan. Pada akhirnya, ini meningkatkan keselamatan bagi para patroli sekaligus meningkatkan pengelolaan taman."
Justine Vaz, Direktur Eksekutif dari The Habitat Foundation, menambahkan, "Inisiatif perintis ini menyoroti kekuatan kolaborasi dalam mendorong hasil konservasi yang bermakna. Hal ini menunjukkan potensi sinergis dari kemitraan antara perusahaan, instansi pemerintah, dan LSM dalam mengatasi tantangan di dunia nyata. Konektivitas yang ditingkatkan ini akan memperbaiki koordinasi dan berbagi data di antara para pemangku kepentingan konservasi yang beroperasi di lanskap terpencil. Ini juga akan berperan penting dalam memperkuat koordinasi penegakan hukum dan upaya melindungi harimau Malaysia yang terancam punah. Kami menantikan hasil dan wawasan dari program ini, yang kami harap dapat menginformasikan keputusan kebijakan di masa depan dalam cagar alam dan komunitas konservasi yang lebih luas. Melalui kemitraan ini, kami tetap berharap dapat berkontribusi pada pemulihan populasi spesies ikonik Malaysia ini."
Proyek "Connectivity for Tiger Conservation" menandai kolaborasi perintis antara teknologi dan konservasi, yang menunjukkan bagaimana infrastruktur digital dan konektivitas dapat menjadi sangat berdaya dalam menjaga warisan alam Malaysia yang kaya, mendukung konservasi keanekaragaman hayati, dan memastikan kelangsungan hidup satwa liar yang sangat terancam punah.
Tentang EdgePoint Infrastructure
EdgePoint Infrastructure adalah perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen berbasis di ASEAN yang bercita-cita untuk Membangun ASEAN yang Terhubung dan Digital. Dengan operasi di Malaysia, Indonesia, dan Filipina, masing-masing melalui EdgePoint Towers Sdn Bhd, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, dan EdgePoint Towers Inc., perusahaan ini berfokus pada penyediaan struktur telekomunikasi mutakhir yang dapat dibagikan, small cells, dan sistem in-building. EdgePoint bertujuan untuk menjadi pemimpin industri melalui skala dan inovasi, mendorong efisiensi operasional melalui adopsi analitik dan teknologi digital.
Untuk informasi lebih lanjut tentang EdgePoint, kunjungi https://edgepointinfra.com/.
Untuk Pertanyaan Media, Silakan Hubungi:
Annushia Balavijendran
Komunikasi, EdgePoint Infrastructure
Email: [email protected]
Joyce Shamini
Narro Communications
Email: [email protected]
Timothy Gunapalan
Narro Communications
Email: [email protected]