loading…
China, dengan 31,4 juta mobil listriknya, bikin Amerika Serikat (6,4 juta) dan Jerman (2,6 juta) kelihatan kayak pemain kecil. Foto: AFP
BEIJING – Jalanan di seluruh dunia sekarang penuh sama hampir 56 juta mobil listrik, sebuah pencapaian besar buat revolusi kendaraan ramah lingkungan. Tapi, dibalik angka fantastis ini, ada keanehan yang bingungin dan agak serem: pertumbuhan jumlah mobil listrik malah mulai melambat.
Pusat masalahnya ada di China. Negara ini bukan cuma dominasi pasar dengan 31,4 juta mobil listrik—lebih dari setengah total global—tapi juga jadi sumber "lubang hitam" misterius yang nelan jutaan mobil listrik tiap tahun.
Dominasi Mutlak dan Misteri Mengejutkan
Laporan terbaru dari lembaga riset energi Jerman, ZSW, nunjukin dominasi China yang sangat besar. Dengan 31,4 juta unit, AS (6,4 juta) dan Jerman (2,6 juta) kelihatan kecil banget.
Tapi, laporan yang sama juga ngungkapin hal aneh. Meski penjualan mobil listrik baru terus naik, pertumbuhan bersih mobil di jalanan (setelah dikurangin yang udah nggak dipake) malah turun. Tahun 2024, armada global cuma nambah 13,8 juta unit, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang 14,2 juta unit.
Ada "lubang" sebesar 3,7 juta unit antara mobil baru yang terdaftar sama pertumbuhan armada beneran, dan sebagian besar ada di China.
"Kita awalnya kaget sama angka dari China," kata Andreas Püttner dari ZSW, nunjukin fenomena yang nggak disangka.
Di Balik Misteri: Demam Teknologi Baru dan Lahirnya ‘Kuburan’ Digital
Sebenernya apa yang terjadi? Jawabannya ada di dua faktor yang saling terkait di pasar China yang super kompetitif.