Komisi Nasional Disabilitas (KND) menyatakan bahwa dukungan dari pemerintah daerah merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pelatihan atlet para, baik sebelum maupun setelah musim kompetisi. Menurut komisioner KND Kikian Tarigan, dukungan ini tidak hanya terlihat dari anggaran tahunan, tetapi juga dari kesadaran dan pemahaman pemerintah daerah untuk menemukan dan melatih orang-orang yang memiliki bakat dan kapasitas untuk menjadi atlet para. “Hal ini dapat dilihat dari kesadaran pemerintah daerah akan nilai partisipasi atlet para di tingkat regional dan nasional karena mereka tahu hal itu akan berdampak positif pada nama daerah,” jelasnya di Jakarta pada hari Senin. Saat pemerintah daerah memiliki kesadaran dan pemahaman, mereka akan berupaya untuk menyiapkan manajemen pelatihan yang baik, termasuk pelatihan dan penganggaran untuk atlet yang dijadwalkan untuk berkompetisi dalam kompetisi olahraga. Pelatihan yang berhasil diharapkan dapat meningkatkan peluang atlet untuk berpartisipasi dalam Paralimpiade lebih lama karena peningkatan keterampilan dan mental. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah daerah adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung kemandirian orang-orang dengan disabilitas yang memiliki bakat untuk menjadi atlet. Dukungan semacam itu tidak hanya akan berdampak positif pada citra daerah, tetapi juga meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak yang dibayar oleh para atlet para ketika mereka menang. Sementara itu, terkait penganggaran, ia mengatakan bahwa ia yakin ada banyak sumber pendanaan — tidak hanya terbatas pada anggaran daerah — yang dapat digunakan untuk membantu para atlet para di daerah berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan internasional. “Sebenarnya ada banyak sumber pendanaan meskipun cukup sulit. Mereka dapat berasal dari lembaga swasta atau asing, selama pemerintah daerah memiliki kesadaran untuk memperhatikan dan mengembangkan atlet para di daerah mereka,” tambahnya. Ia menyampaikan harapannya bahwa dukungan pemerintah daerah untuk atlet para akan terealisasi melalui kolaborasi dengan organisasi, lembaga, atau komunitas di daerah tersebut.
