Dua Tersangka Kericuhan di Unisba Terbukti Bawa Ganja dan Senjata Softgun

Selasa, 2 September 2025 – 18:30 WIB

Bandung, VIVA – Polda Jawa Barat kasih tahu kalo dua dari 16 orang yang ditahan waktu kericuhan di sekitar Unisba, Jalan Tamansari Kota Bandung pada Senin malam, ternyata positif narkoba dan bawa senjata softgun.

Baca Juga :


Polisi Duga Kericuhan di Unisba Sudah Direncanakan, Pancing Aparat Masuk Kampus

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan bilang dua orang itu, GOP dan AA, udah jadi tersangka karena punya 7 gram ganja sama senjata softgun beserta pelurunya.

“Dua orang udah kita tetepkan tersangka. Itu berhubungan sama narkoba dan senjata softgun. Kalau ditembak dari jarak dekat bisa bahaya banget,” kata Rudi di Bandung, Selasa.

Baca Juga :


Immanuel Ebenezer Ngaku Salah dan Tak Akan Ajukan Praperadilan

TNI-Polri bubarkan massa sampai tembak gas air mata ke Kampus Unisba

Photo : Tangkapan layar media sosial

Rudi jelasin kalo dari penyelidikan, ketemu juga percakapan digital tentang beli narkoba dan ajakan buat kumpul di aksi itu.

Baca Juga :


Ayah Pelajar yang Tewas saat Aksi Demo di DPR Cerita ke Gibran Anaknya Ingin Jadi TNI

“Ini udah bukti kalo mereka bukan cuma demo, tapi melakukan pelanggaran keamanan,” ujarnya.

Kapolda tegaskan bakal terususuri jaringan dan tujuan aksinya, dimana massa datang malem-malem dan bawa bom molotov.

Dia juga minta kerjasama semua pihak, termasuk kampus, pemda, dan aparat, buat jaga suasana kondusif di Jabar.

“Kami harus kasih perlindungan ke seluruh masyarakat Bandung di malem hari,” katanya.

Rudi juga curiga kalo kericuhan di Unisba ini emang udah direncanain sama sekelompok orang.

Dia nambahin kalo aksinya didesain biar aparat masuk ke area kampus. Tapi polisi pastikan nggak nyerang ke dalam kampus.

MEMBACA  Sepertiga Warga AS Tak Punya Tabungan untuk Situasi Darurat — Ini Risiko dan Solusinya

“Kami analisa ini udah didesain, kami dipancing buat nyerang kampus, tapi alhamdulillah nggak kami lakukan,” kata Rudi. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Dia juga minta kerjasama semua pihak, termasuk universitas, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum, untuk menjaga suasana kondusif di Jawa Barat.