Kamis, 24 Juli 2025 – 20:41 WIB
Bangkok, VIVA – Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) meluncurkan serangan udara gelombang kedua pada Kamis, 24 Juli 2025. Mereka mengerahkan empat jet tempur F-16 untuk membom pos komando militer penting Kamboja yang berlokasi di selatan Kuil Ta Muen Thom.
Operasi ini, bagian dari misi "Yuttha Bodin", berhsil menargetkan benteng militer Kamboja. Menurut laman Facebook Angkatan Darat, pukul 16.40, jet F-16 RTAF menjatuhkan bom di pos komando militer Kamboja dekat Kuil Prasat Ta Muen Thom.
Sebelumnya, Komando Wilayah Militer ke-2 Thailand yang mencakup perbatasan Kamboja menyatakan serangan udara ini sebagai tanggapan atas serangan roket BM-21 Grad dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini.
Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok Kamis dini hari sekitar 07.45 WIB di area sengketa. Awalnya hanya baku tembak ringan, tapi eskalasi cepat terjadi.
"Pukul 09.40 waktu setempat (09.40 WIB), Kamboja menyerang perbatasan Provinsi Sisaket dengan roket BM-21 Grad," tulis pernyataan resmi komando Thailand.
Sebagai balasannya, pukul 10.51, enam jet F-16 Thailand dikirim untuk serangan udara.
"Pukul 10.58, pilot melapor serangan berhasil kena posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja," ungkap pernyataan itu.
Juru bicara Kementrian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, menyebut Thailand menutup semua pos perbatasan dengan Kamboja akibat eskalasi konflik. Bentrokan terjadi di setidaknya enam titik.
Thai PBS melaporkan, sebelum tembak-menembak, sebuah drone Kamboja terlihat mengintai posisi pasukan Thailand. Tak lama, pasukan Kamboja bersenjata granat dan senapan mendekat.
Militer Thailand sempat meminta Kamboja mundur, tapi satu jam kemudian artileri Kamboja mulai menembak. Bentrokan berlanjut dengan senjata berat, dan Kamboja meluncurkan roket Grad yang menghantam Sisaket dan Surin.
Kedua negara saling tuduh memulai serangan pertama, setelah ketegangan berminggu-minggu merusak hubungan diplomatik.
Bentrokan ini terjadi sehari setelah Thailand nutup perbatasan, tarik duta besar, dan usir duta Kamboja sebagai protes atas ledakan ranjau yang lukai lima tentara Thailand.
Kamboja membalas dengan usir duta Thailand dan tarik semua stafnya dari Bangkok.
Halaman Selanjutnya
Sebagai balasan, kata komando itu, pada pukul 10.51, enam jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand diterbangkan untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kamboja.