Banyuwangi (ANTARA) – Tim penyelamat Indonesia telah menemukan delapan jenazah dan mengevakuasi 30 orang, sedangkan 27 lainnya masih hilang di laut setelah kapal feri Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli, menurut Badan SAR Nasional (Basarnas).
“Hingga Senin malam (7 Juli), 30 orang telah dievakuasi, delapan dikonfirmasi meninggal, dan 27 masih hilang,” kata Wakil Bidang Operasi dan Kesiapan SAR Basarnas, Ribut Eko Suyanto.
Berbicara kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin malam, ia mengatakan jenazah ketujuh dan kedelapan yang ditemukan Minggu bisa diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur.
Menurut Komisaris Polisi Senior Adam Bimantoro dari Divisi DVI Polda Jatim, jenazah ketujuh, yang ditemukan nelayan di area selatan Selat Bali Minggu sore, teridentifikasi sebagai Daniar Nadief, 21 tahun.
Nadief warga Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, sementara jenazah kedelapan adalah I Kadek Oka, 51 tahun, warga Desa Banjarangkan, Klungkung, Bali.
Jenazah Oka ditemukan tim penyelamat saat operasi Minggu, sekitar 6 mil dari lokasi awal kapal dilaporkan tenggelam Rabu malam, 2 Juli.
Berita terkait: Wapres Gibran temui keluarga korban kecelakaan feri di Banyuwangi
Pada hari kelima pencarian Senin, semua peralatan utama dikerahkan ke area selatan Pulau Bali, tempat kapal pertama kali dilaporkan tenggelam, kata Suyanto sebelumnya.
“Jarak terjauh pencarian hari ini mencapai 20–25 mil,” ujarnya.
Dalam operasi ini, kapal perang KRI Marlin 877 dan KRI Tongkol mencakup jarak terjauh, sedangkan lima kapal lain melakukan pencarian di jarak 5, 10, dan 15 mil.
Kapal-kapal tersebut termasuk KP Bima 7014, KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Granti, dan KP Hiu Macan Tutul.
Koordinator SAR setempat, Wahyu Setia Budi, sebelumnya menyebut feri roll-on/roll-off itu membawa 53 penumpang, 12 awak, dan 22 kendaraan saat berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada 22:56 WIB tanggal 2 Juli 2025.
Kapal tenggelam dalam perjalanan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23:35 WIB hari yang sama.
Menanggapi tragedi ini, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan semua instansi terkait untuk melakukan upaya maksimal menyelamatkan penumpang dan awak kapal yang masih hilang.
Berita terkait: Feri tenggelam: Pencarian korban hilang beralih ke Selat Bali selatan
Berita terkait: Tragedi feri Bali: Operator minta maaf, 29 masih hilang
Berita terkait: Pencarian 29 korban hilang dalam musibah feri Bali diperintensifkan
Penerjemah: Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025