Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa sekitar 50.000 sekolah sudah menerima total 288.000 panel datar interaktif (IFP) dari pemerintah untuk mendukung proses pembelajaran digital.
“Tahun ini, kita akan memberikan satu panel datar interaktif berukuran 75 inci untuk setiap sekolah,” ujarnya dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta pada hari Senin.
Dia mencatat bahwa pemberian IFP ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil yang memiliki akses dan sumber daya mengajar yang terbatas.
Menurut Presiden, total 288.000 IFP akan dibagikan tahun ini, yang berisi ribuan konten pendidikan.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan mempekerjakan guru-guru terbaik untuk mengajar jarak jauh dari studio pusat di Jakarta, sehingga sekolah di daerah terpencil bisa terhubung.
Pemerintah juga menyiapkan teknologi konektivitas berbiaya rendah untuk memastikan sekolah di daerah dengan akses internet terbatas tetap bisa terhubung ke sistem pembelajaran digital.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa tahun depan, jumlah IFP per sekolah akan ditingkatkan menjadi empat, dengan tambahan dua IFP lagi yang direncanakan untuk setiap sekolah pada tahun 2027.
Dia menegaskan bahwa dia telah menerima laporan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang menunjukkan bahwa antusiasme anak-anak untuk bersekolah telah meningkat, sebagian berkat digitalisasi proses belajar.
“Saya pikir ini sangat penting. Kita harus fokus pada investasi terpenting untuk rakyat kita—yaitu berinvestasi pada anak-anak kita, pada sumber daya manusia kita,” katanya.
Rapat kabinet paripurna pada hari Senin juga menandai tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Dalam rapat tersebut, Presiden menyoroti beberapa pencapaian program pemerintah, termasuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 36,7 juta penerima.