Kamis, 26 Juni 2025 – 19:07 WIB
VIVA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto meresmikan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel di Blok Cepu.
Baca Juga:
Meski Cadangan Migas Indonesia Besar, Prabowo Tegaskan yang Strategis Energi Tenaga Surya
"Kita bersyukur, bangsa Indonesia diberi kekayaan yang luar biasa. Saya sudah tetapkan target swasembada energi dan hasilnya produksi kita meningkat pesat," ujar Presiden Prabowo dalam peresmian secara daring. [26/06/2025].
Menurut Prabowo, energi sangat penting untuk kedaulatan bangsa. "Kita beruntung punya sumber energi yang besar," tegasnya.
Baca Juga:
Pertamina Evakuasi Pekerja dari Timur Tengah Lewat Jalur Darat
Dirut PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan perusahaan terus mendukung ketahanan energi nasional. Proyek pengeboran di Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) menggunakan rig canggih buatan dalam negeri, menunjukkan inovasi lokal di sektor migas.
"Proyek ini bukti bahwa kolaborasi dan inovasi bisa tingkatkan produksi dan capai target nasional," jelas Simon lewat rilis di Jakarta. [26/6/2025].
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina berhasil mengebor 7 sumur baru di Banyu Urip sejak April 2024 dan selesai dalam 10 bulan, lebih cepat dari rencana. Sumur BUIC diperkirakan hasilkan 30.000 barel per hari.
Peningkatan produksi di Blok Cepu didukung kesuksesan Pertamina lewat anak usahanya, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang menyelesaikan proyek BUIC. Proyek ini jadi langkah penting untuk maksimalkan produksi minyak Indonesia.
"Produksi tahunan Blok Cepu di 2025 diperkirakan lampaui 150.000 barel/hari. Dengan tambahan sumur BUIC, puncak produksi bisa capai 170.000–180.000 barel/hari," jelas Fadjar.
Blok Cepu adalah Kontrak Kerja Sama (KKS) yang meliputi Blora (Jateng), Bojonegoro, dan Tuban (Jatim). PT Pertamina EP Cepu pegang 45% saham, ExxonMobil Cepu Limited 45% sebagai operator, dan 10% oleh BUMD lewat Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu.
Blok ini menyumbang lebih dari 25% produksi minyak nasional, menjadikannya salah satu aset strategis Indonesia.
Peresmian ini dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, dan Presiden ExxonMobil Indonesia Wade Floyd.