Dipandang Sebanding dengan Rudal Rusia, HQ-9 Pakistan Gagal Membendung Serangan India

VIVA – Selain menghancurkan sembilan titik yang diyakini sebagai basis milisi Jaish-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba, sebuah fakta terungkap di balik Operasi Sindoor yang dilakukan militer India ke Pakistan pada Rabu, 7 Mei 2025.

Pangkalan milisi yang dianggap sebagai kelompok teroris dan berafiliasi dengan militer Pakistan tersebar di beberapa wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan (PoK). Menurut laporan dari media India, Odisha TV, serangan rudal militer India mengungkap kelemahan sistem pertahanan udara Pakistan, khususnya sistem rudal pertahanan udara HQ-9 Angkatan Bersenjata Pakistan yang diimpor dari China dan diklaim memiliki kemampuan setara dengan sistem S-300 buatan Rusia.

Rudal berpemandu presisi yang diluncurkan sekitar pukul 01.44 dini hari berhasil menembus hingga 100 kilometer ke Bahawalpur dan 30 kilometer ke Muridke, dua lokasi utama kelompok militan yang dimaksud. Operasi ini telah direncanakan dengan matang selama beberapa hari dengan bantuan informasi intelijen berlapis. Fokus utama serangan adalah menetralisir ancaman tanpa merusak infrastruktur sipil tambahan, menunjukkan pendekatan strategis India dalam penanganan terorisme lintas batas secara tegas.

Meskipun Pakistan mengandalkan sistem HQ-9 untuk menjaga langitnya, sistem tersebut gagal dalam mencegat rudal-rudal India. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas rudal Pakistan yang didominasi oleh teknologi China. Selain HQ-9, Pakistan juga mengimpor lusinan sistem rudal HQ-7 dan HQ-16 dari Tiongkok. Ketergantungan Pakistan pada teknologi militer China kembali menjadi sorotan, terutama setelah kegagalan sistem HQ-9 dalam situasi nyata.

Fokus utama serangan adalah menetralisir ancaman tanpa merusak infrastruktur sipil tambahan. Hal ini menunjukkan pendekatan strategis India dalam menangani terorisme lintas batas secara tegas.

MEMBACA  Peta Jalan AI untuk Keseimbangan Inovasi dan Perlindungan: Wakil Menteri