Dinding laut termasuk dalam prioritas presiden: Menteri Infrastruktur

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan bahwa pembangunan tanggul laut menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Yudhoyono menambahkan bahwa selain tanggul laut raksasa, presiden juga memperhatikan pembangunan infrastruktur, terutama di ibu kota baru (IKN) Nusantara.

“Pembahasan dalam rapat kabinet di Magelang mengenai infrastruktur, terutama IKN dan tanggul laut raksasa,” ujarnya pada Jumat (1 November).

Pada hari Jumat, Yudhoyono bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk merespons penurunan tanah di Jakarta dan mengantisipasi bahaya banjir.

“Kementerian PU menjelaskan kemajuan dan tantangan saat ini. Kami ingin pantai utara Jakarta, Tangerang, hingga Bekasi menjadi lebih aman akibat penurunan tanah beserta bahaya banjir dan abrasi,” katanya.

Selanjutnya, Hanggodo menjelaskan bahwa panjang proyek tanggul dari Cilegon hingga Gresik mencapai 958 kilometer.

“Kami melakukan Uji Coba 1 dari Tangerang hingga Bekasi sepanjang 43 kilometer beberapa tahun lalu dengan hibah dari Korea Selatan dan Belanda untuk desain dasar,” katanya.

Kerjasama antara Indonesia, Korea Selatan, dan Belanda untuk tanggul laut dimulai pada tahun 2016 dengan skema Kerja Sama Trilateral. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan strategi komprehensif dan rencana bisnis untuk memulihkan lingkungan pantai Jakarta.

Sebagai tindak lanjut, pada Februari 2017, Unit Manajemen Proyek NCICD (PMU NCICD) dibentuk.

Pada tahun 2020, PMU NCICD bersama dengan kerjasama trilateral menghasilkan Rencana Keselamatan Banjir Terpadu (IFSP) sebagai konsep pengendalian banjir yang terintegrasi, dengan fokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, dan pengendalian banjir.

Jika penurunan tanah di Jakarta terus berlanjut, opsi terakhir untuk menyelesaikan masalah ini adalah pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 21 kilometer.

MEMBACA  Pemimpin Venezuela Memerintahkan Respon Kapal Perang Inggris

Tanggul laut fase B ini akan mengurangi luas banjir sebesar 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun (USD1 = sekitar Rp15.849).

Berita terkait: Walhi menentang rencana pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta

Translator: Aji Cakti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar