Dinas Pendidikan Kotim Pastikan Akses Sekolah untuk Anak Perbatasan

Sampit (ANTARA) – Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, telah menjamin akses pendidikan terus berjalan untuk anak-anak di daerah perbatasan, termasuk yang berasal dari kabupaten tetangga.

“Kami tidak mempermasalahkan batas administrasi. Jika seorang anak tinggal lebih dekat ke sekolah di Kotim, kami akan berikan kesempatan untuk belajar disini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, di Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Selasa.

Dia menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kotim sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Seruyan untuk mengatasi tantangan geografis, sosial, dan ekonomi.

Kebijakan ini bukan hanya tentang lokasi, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak, terutama yang pindah bersama orang tua mereka lintas kabupaten untuk bekerja.

“Kami tidak ingin hambatan administrasi menghalangi anak-anak mendapat pendidikan formal,” tegasnya.

“Beberapa anak dari Seruyan (kabupaten lain di Kalimantan Tengah) mengikuti orang tua mereka ke Kotim untuk bekerja tapi belum dapat pendidikan formal. Ini tidak bisa diabaikan. Meski bukan warga Kotim, kami tetap akan fasilitasi mereka untuk bersekolah,” jelasnya.

Dinas Pendidikan Kotim juga mendorong kolaborasi lintas kabupaten agar pengelolaan pendidikan anak di wilayah perbatasan lebih terpadu. Mereka menekankan bahwa pendidikan adalah hak dasar yang tidak boleh dibatasi oleh batas administrasi atau status kependudukan.

Dia juga menekankan pentingnya pendidikan dalam kehidupan anak, karena pendidikan tidak hanya memberi pengetahuan dan keterampilan, tapi juga membentuk karakter, meningkatkan potensi, dan mempersiapkan masa depan.

Kantor tersebut berharap kebijakan inklusif ini bisa jadi contoh kolaborasi antar daerah untuk mewujudkan akses pendidikan merata, terutama di wilayah dengan tantangan geografis dan sosial yang kompleks.

“Kami ingin semua anak bersekolah. Tidak ada yang boleh tertinggal karena jarak atau kesulitan ekonomi. Ini juga bagian dari upaya kami mengurangi angka putus sekolah,” kata Irfansyah.

MEMBACA  Program Imigrasi Indonesia-Saudi Melayani 97.221 Jemaah Haji

Berita terkait:
Pemerintah fokus kembangkan Sekolah Garuda di Timur
Akselerasi akses pendidikan merata, Indonesia dorong ASEAN
Sekolah Garuda Indonesia targetkan kepemimpinan, akses, keunggulan

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025