Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko berbicara dengan awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/3/2025). ANTARA/Nadia Putri Rahmani/am.
jateng.jpnn.com, JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menanggapi serius dugaan aksi kekerasan yang dilakukan ajudan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terhadap pewarta foto ANTARA saat peliputan arus balik Lebaran di Stasiun Tawang, Semarang, Sabtu (5/4). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan insiden itu tidak akan dibiarkan begitu saja. “Polri akan menyelidiki insiden tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran, tentu kami tidak segan menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegas Trunoyudo dilansir dari ANTARA, Minggu (6/4). Menurut dia, saat ini tim Polri tengah melakukan klarifikasi internal terhadap seluruh personel yang berada di lokasi kejadian. Trunoyudo juga menyampaikan penyesalan mendalam jika dugaan kekerasan itu benar-benar terjadi. Dia menekankan pentingnya menjaga emosi dan profesionalisme saat bertugas. “Situasi memang ramai, tetapi seharusnya SOP dijalankan. Tindakan fisik atau verbal seharusnya tidak terjadi, apalagi terhadap insan pers,” ujar jenderal bintang satu itu. Polri pun menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung kerja-kerja jurnalistik yang bebas dan profesional. “Pers adalah mitra strategis Polri. Kami berharap insiden seperti ini tidak terulang dan akan terus memperkuat sinergi dengan insan pers,” pungkas Trunoyudo.
Polri menanggapi serius dugaan aksi kekerasan yang dilakukan ajudan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terhadap pewarta foto ANTARA.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News